Sebelum Sidang, Ahok Terima Aduan Warga soal BPJS hingga Rusun

Sebelum Sidang, Ahok Terima Aduan Warga soal BPJS hingga Rusun

Nathania Riris Michico - detikNews
Selasa, 25 Apr 2017 11:06 WIB
Sebelum Sidang, Ahok Terima Aduan Warga soal BPJS hingga Rusun
Warga antre berfoto bersama Ahok di Balai Kota. (Nathania Riris Michico/detikcom)
Jakarta - Sepasang suami-istri mengadu kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) karena tidak bisa membiayai pengobatan anak mereka yang baru saja lahir. Suami-istri tersebut bercerita kepada Ahok bahwa mereka tidak bisa mengurus administrasi BPJS sang anak.

"Anak saya nggak bisa berobat Pak, kita mau pindahin kelas nggak bisa," kata si ibu kepada Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Selatan, Selasa (25/4/2017).

Ahok pun menjelaskan, jika anak tersebut didaftarkan di kelas III, biaya pengobatan akan ditanggung seluruhnya oleh Pemprov DKI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau kelas III, kita tanggung segera ini," ujar Ahok.

Namun sayang, ternyata pasangan tersebut terdaftar di kelas I, sehingga tidak mungkin anak mereka bisa didaftarkan di kelas III. Ahok pun memberi saran, apabila mereka ingin sang anak mendapat pengobatan gratis di kelas III, kedua orang tuanya pun harus pindah ke kelas III.

Kebijakan Pemprov DKI memang memberikan pengobatan gratis atau biaya gratis pada masyarakat yang terdaftar dalam BPJS di kelas III.

"Misalnya orang udah punya BPJS kelas I, kalau dia udah bayar, dia boleh mengundurkan diri, terus pindah ke kelas III, langsung kita tanggung semua. Kalau Anda mau, ya turun ke kelas III , orang tua harus turun," ucap Ahok.

Setelah itu, Ahok memberikan arahan kepada stafnya. Ahok pun mengajari stafnya agar tidak tertipu oleh warga mampu yang hanya ingin gratisan dengan warga yang memang membutuhkan.

"Nih ya kalau orang kaya kita lihat mukanya orang nggak tahu dia kaya apa pura-pura miskin. Kalau mau masuk kelas III, berarti butuh uang. Kalau ngotot di kelas I, berarti mampu. Jangan tipu saya, kalau mau ya turun ke kelas III sama kayak anaknya," kata Ahok.

Setelah itu, ada pula seorang ibu paruh baya yang mengadu kepada Ahok karena tidak memiliki rumah. Sambil menangis, ia meminta diberi satu unit rusun.

"Pak tolong saya nggak punya rumah, tolong saya Pak," ujar ibu tersebut.

"Mau rusun mana?" tanya Ahok.

"Mau rusunawa," kata ibu tersebut.

"Iya rusun mana?" tanya Ahok lagi.

"Pulogebang Pak," jawab ibu tersebut sambil berurai air mata.

"Ya sudah ini kamu urusin, kasih satu di Pulogebang, diurus ini," kata Ahok kepada salah satu stafnya.

Selain ibu tersebut, ada seorang wanita berusia 30 tahunan yang meminta Ahok membayarkan tagihan BPJS-nya. Wanita itu mengaku tidak mampu dan menangis agar Ahok mau melunasi biaya BPJS-nya.

"Pak, saya nggak bisa bayar BPJS Pak. Saya nggak bisa bayar Pak, tolong Pak," ucap wanita tersebut.

Dengan cepat Ahok langsung kembali memanggil stafnya dan memerintahkan agar melunasi semua pembiayaan yang dibutuhkan ibu tersebut.

"Saya bayarin semua. Ini lunasin semua," ujar Ahok.

Setelah melayani warga, Ahok langsung berangkat ke Pengadilan Negeri Jakarta Utara (PN Jakut) untuk mengikuti persidangan. Adapun persidangan beragendakan pembacaan nota pembelaan. (nth/rvk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads