Melalui penerbangan "Kartini Flight", kaum wanita unjuk gigi dalam memberikan pelayanan penerbangan. Pesawat B787-800 dikendalikan Ida Fiqriah, kapten wanita pertama Garuda. Ia didampingi co-pilot wanita bernama Sari Ardisa untuk penerbangan rute Jakarta-Padang-Jakarta.
Tidak hanya itu, srikandi juga dijumpai pada petugas darat dan teknisi yang punya peran memastikan lancarnya penerbangan. Di lain sisi, pramugari selalu menebar senyum. Mereka juga bagi-bagikan coklat dan bunga kepada penumpang.
Foto: Nita Sari/detikcom |
Program ini mendapat apresiasi dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise, yang juga ikut dalam Kartini Flight.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para penumpang pun antusias. Saat mendarat di Bandara Internasional Minangkabau, terlihat beberapa penumpang 'mengintip' ke kokpit. Tujuannya untuk sekadar melihat sosok kapten pilot wanita maupun minta foto bersama.
"Ida Fiqriah (kapten pilot) betul-betul Kartini Indonesia yang hebat. Semua bersama kru-krunya," tutur Delfiati, salah seorang penumpang, saat melewati kokpit pesawat.
Begitupun pada penerbangan Padang-Jakarta. Para penumpang bertepuk tangan dan bersorak saat pesawat landing di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Hal itu sebagai bentuk apresiasi penumpang kepada para kru pesawat.
Selain 12 srikandi di penerbangan khusus Kartini Flight, Garuda Indonesia juga memiliki lebih dari 4.500 karyawan perempuan. Adapun pilot perempuan saat ini mencapai 39 orang dengan 31 pilot di Garuda Indonesia dan 8 pilot di Citilink. Sementara di GMF-Aeroasia sendiri tercatat memiliki 357 orang karyawati di mana 97 karyawati bekerja di lapangan sebagai teknisi dan engineer. Selain itu GMF-Aeroasia juga memiliki lima orang releaseman perempuan yang berlisensi berbagai jenis pesawat yang dikuasainya.
(jor/jor)












































Foto: Nita Sari/detikcom