"Hari ini sebenarnya ingin mengumumkan berita penangkapan luar biasa besar. Namun karena situasi kapal belum jelas posisi, yang kita (sudah) lakukan evakuasi ABK," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujdiastuti dalam jumpa pers di kediaman dinasnya, Jl Widya Chandra, Jakarta Selatan, Jumat (21/4/4/2017).
Kapal berbobot 8352 GT ini ditangkap pada Kamis, 20 April sekitar pukul 14.30 WIB. Namun kapal asing itu kabur sekitar pukul 00.00 WIB, Jumat (21/4) dini hari tadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Meski kapal kabur, personel TNI AL lebih dulu mengamankan seluruh anak buah kapal (ABK) di Tarempa dan Jemaja, Riau. Kini sedang dilacak keberadaan kapal asing tersebut.
"Kapalnya sendiri belum didapatkan, cuaca kurang baik dan kita mencoba untuk KRI dan pesawat untuk mencari melacak sampai di mana. Kemungkinan besar sudah di perairan internasional dan kami minta bantuan Interpol karena sudah masuk zona Internasional," kata Susi.
Kapal tersebut menurut Susi diduga mencuri sisa kerangka kapal Seven Skies milik Swedia dan kapal Igara milik Jepang yang tenggalam pada tahun 1969.
"Waktu diperiksa sudah ada 1.000 ton metal tapi sudah keburu kabur. ABK 20 orang, 16 Cina, 3 India, 1 Malaysia," tutur Susi.
(fai/fdn)