Dikutip dari website Kemenag, Jumat (21/4/2017), pihak First Travel memenuhi panggilan Kemenag pada Selasa (18/4) lalu. Mereka diterima oleh Direktur Umrah dan Haji Khusus Muhajirin Yanis.
"Kami panggil First Travel untuk mengklarifikasi berbagai hal yang berkembang di lapangan, terutama terkait adanya sekitar 270 jemaah yang tertunda keberangkatannya. Juga melakukan crosscheck atas data yang ditemukan di lapangan untuk mengetahui penyebab sesungguhnya," ujar Muhajirin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada temuan di lapangan, jemaah yang seharusnya berangkat belakangan, didahulukan. Jemaah yang seharusnya berangkat lebih awal mengetahui itu sehingga mereka bereaksi dan menuntut ada kepastian keberangkatan," tutur Muhajirin.
Pihak First Travel diminta menjadwal dan mendata ulang semua jemaah yang mendaftar program promo sejak 2015. "Apa yang telah menjadi kesepakatan bersama, pihak Kemenag akan terus memantau dan mendalami apakah ini betul-betul dilaksanakan," tutur Muhajirin.
Direktur Utama First Travel Andika mengaku saat ini pihaknya tetap fokus terus melayani jemaah. Menurutnya, anggapan dan penilaian yang saat ini berkembang di luar mengenai First Travel menjadi vitamin untuk terus melayani jemaah.
"Kita tetap melakukan kegiatan untuk melayani jemaah sampai semuanya selesai," katanya.
Melalui akun media sosial Instagram, FirstTravel juga menegaskan akan memberangkatkan semua jemaah yang sudah terdaftar.
(rna/rna)