Salah seorang yang mengantar Mbah Fanani ke Patilasan Dampu Awang, Toha (42), buka suara. Rupanya Mbah Fanani juga dikenal dengan nama Syekh Fanani. Selama ini Mbah Fanani dikenal dekat dan kerap menjalin komunikasi dengan Abah Rojab atau Syekh Rojab, yang tak lain adalah ayah kandung Toha.
Menurut Toha, Mbah Fanani berasal dari Benda Kerep, Cirebon, yang dikenal sebagai salah satu tempat sakral. Di tempat itu pula lahir banyak kiai maupun ulama besar yang berpengaruh di Jawa Barat hingga Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernikahannya itu dikaruniai satu anak perempuan yang kini dikenal dengan nama Nyai Mariam, istri seorang ulama besar di Cirebon. Namun, sejak berusia 7 bulan di kandungan, Nyai Mariam sudah ditinggal pergi oleh Mbah Fanani karena mulai 'bertapa' di berbagai daerah.
Toha menuturkan, beberapa hari berada di patilasan, Mbah Fanani sempat menanyakan keberadaan anak semata wayangnya itu. Bahkan dengan ucapan terbata-bata, Mbah Fanani mengungkapkan kerinduannya.
"Beliau sampai meneteskan air mata. Tapi sampai sekarang anaknya belum ke sini. Kabar terakhir katanya lagi umrah," ucapnya.
Lebih lanjut Toha mengungkapkan, sebenarnya pihak keluarga beberapa tahun lalu sempat akan menjemput Mbah Fanani di Dieng. Apa daya, Mbah Fanani menolak karena anaknya tidak ikut menjemput dan memilih diam di bus rombongan.
Disinggung soal umur Mbah Fanani, Toha memprediksi telah lebih dari 100 tahun. Hal tersebut lantaran Abah Rojab sendiri sudah berusia 90 tahunan.
"Kalau pastinya saya kurang tahu. Bayangkan saja, di Dieng itu sudah hampir 35 tahun, belum lagi di tempat-tempat lain. Jadi perkiraan di atas 100 tahun," katanya.
Saat ini Mbah Fanani berada di sebuah kamar khusus yang berada di dalam musala Patilasan Dampu Awang, Desa Sudimampir, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu. Selasa, 18 April kemarin, Abah Rojab tiba dari Kalimantan dan kini tinggal berdua dalam kamar tersebut.
Selama dua hari detikcom berada di Patilasan Dampu Awang, banyak sekali orang yang datang dari berbagai kalangan. Mulai santri, ustaz, kiai, hingga pejabat silih berganti datang dan pergi hanya untuk berziarah sekaligus ingin bersalaman dengan Mbah Fanani. (rvk/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini