Insiden tersebut, kata Bambang, juga terjadi karena kurangnya pembinaan dari atasannya, sehingga anggota cenderung bertindak represif.
"Tindakan brutal itu terjadi karena kurangnya pembinaan dari atasan dan bisa jadi karena ada arahan yang mengutamakan tindakan represif dalam pelaksanaan tugas, bukan mengutamakan tindakan preventif," ujar Bambang dalam perbincangan dengan detikcom, Kamis (20/4/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mau tonton video terbaru dan asyik lainnya?
"Masalah brutalitas polisi perlu mendapat perhatian dari presiden dan (presiden, red) harus menegur Kapolri atas kejadian di Lubuk Linggau tersebut," ucapnya.
Lebih lanjut lagi, Polri perlu mengubah strategi dalam mengelola masalah keamanan dan ketertiban masyarakat.
"Yang (seharusnya) lebih mengutamakan tindakan preventif (kemanusiaan) daripada represif (kekerasan)," tuturnya.
Dosen ilmu hukum di Universitas Indonesia (UI) ini juga menilai penembakan tersebut bukan sekadar kesalahan teknis prosedural. Peristiwa tersebut terjadi hanya karena pelanggaran lalu lintas bahwa sopirnya lari karena menghindari razia, yang kemudian diberondong peluru.
"Seharusnya tidak ditembak karena bukan kejahatan. Kecuali si pelanggar lari dan menembak dulu yang diperkirakan sebagai penjahat," tuturnya. (mei/rvk)











































