Ground breaking pembangunan gedung Bareskrim ini dihadiri langsung oleh Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Wakapolri Komjen Syafruddin, Kabareskrim Komjen Ari Dono Sukmanto, Kepala BNN Komjen Budi Waseso, dan beberapa pejabat utama Polri lainnya. Buwas disebut sebagai orang yang pertama kali memiliki ide untuk pembangunan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengerjaan ini akan berlangsung selama 21 bulan hingga Desember 2018 mendatang. Menurut Tito, gedung lama sudah tidak layak untuk lembaga sekaliber Bareskrim Polri. Pada tahun lalu, pembangunan ini sudah disetujui oleh presiden dan DPR RI.
Tito berpesan agar mengerjakan pembangunan gedung Bareskrim ini dengan baik. Jajarannya pun akan mengawasi pembangunan gedung ini melalui Itwasum Polri.
"Eksekusi dengan baik, supaya nanti jamgan menjadi temuan BPK. Nanti kita akan awasi bersama," ucap Tito.
Dalam pembangunan ini, Polri menggandeng Wijaya Karya sebagai kontraktor. Nantinya gedung Bareskrim ini akan memiliki 17 lantai di atas tanah, dan tiga lantai di bawah tanah sebagai basement.
![]() |
Budi Waseso, mengatakan 17 lantai itu bukan pilihan angka yang sembarangan, melainkan angka keramat. Penggunaan 17 lantai ini juga berguna untuk 20 tahun ke depan.
"17 lantai bukan ngarang, sebenarnya untuk perhitungan 20 tahun ke depan. Alhamdulillah karena 17 itu angka keramat, 17 angka kemerdekaan kita," ujar pria yang akrab disapa Buwas ini.
Kemudian, secara simbolis, Tito, Buwas, Ari Dono, Syafruddin, melepaskan beberapa ekor burung merpati sebagai tanda dimulainya pembangunan gedung Bareskrim ini.
(brt/rvk)