Katulampa Siaga 2, Warga di Bantaran Ciliwung Diimbau Waspada Banjir

Katulampa Siaga 2, Warga di Bantaran Ciliwung Diimbau Waspada Banjir

Mei Amelia R - detikNews
Rabu, 19 Apr 2017 18:28 WIB
Bendung Katulampa 19 April 2017, status siaga 2 (Dok. BNPB)
Jakarta - Hujan deras yang terjadi di kawasan Bogor mengakibatkan debit air di hulu Sungai Ciliwung meningkat. Status Bendung Katulampa saat ini siaga 2. Warga di bantaran Sungai Ciliwung diimbau waspada akan banjir susulan.

"Debit Sungai Ciliwung hulu meningkat sehingga mencapai 276 meter kubik per detik dengan ketinggian 150 sentimeter di Bendung Katulampa pada Rabu (19/4) pukul 16.40 WIB. Dengan tinggi muka air tersebut, maka Katulampa masuk siaga 2," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran pers kepada wartawan, Rabu (19/4/2017).

BNPB memperkirakan 9 jam kemudian beberapa wilayah di bantaran Sungai Ciliwung di wilayah Jakarta akan terendam banjir akibat luapan Sungai Ciliwung. Masyarakat di bantaran sungai, seperti di Srengseng Sawah, Rawajati, Kalibata, Pengadegan, Pejaten Timur, Kebon Baru, Bukit Duri, Cililitan, Cawang, Bidara Cina, dan Kampung Melayu, diimbau mewaspadai air kiriman sekitar Kamis dini hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pusdalops BPBD DKI Jakarta telah menyampaikan peringatan dini ini kepada masyarakat.

"Diperkirakan banjir tidak akan besar karena kondisi Sungai Ciliwung di bagian tengah dan hilir dalam kondisi normal," ucapnya.

Kondisi tinggi muka air dan level sungai pada 19 April 2017 pukul 16.40 WIB sebagai berikut:

Katulampa 150 cm (siaga 2)
Depok 130 cm (siaga 4)
Manggarai 625 cm (siaga 4)
Karet 370 cm (siaga 4)
Krukut Hulu 140 cm (siaga 4)
Pesanggrahan 100 cm (siaga 4)
Angke Hulu 50 cm (siaga 4)
Waduk Pluit 180 cm (siaga 4)
Pasar Ikan 156 cm (siaga 4)
Cipinang Hulu 90 cm (siaga 4)
Sunter Hulu 75 cm (Siaga 4)
Pulogadung 350 cm (siaga 4)

Lebih lanjut, Sutopo mengatakan, masalah banjir akan menjadi tugas Gubernur DKI yang baru. "Tidak mudah mengatasi masalah banjir Jakarta karena sangat kompleks dan tidak dapat diatasi secara instan," tuturnya.

Ia menambahkan perlu ada komitmen politik tinggi dan keberlanjutan terus-menerus, termasuk upaya-upaya yang tidak populis yang harus dilakukan. Di bantaran sungai di Jakarta, seperti Ciliwung, Sunter, Cipinang, Angke, dan Pesanggrahan, berkembang permukiman sehingga sangat rentan banjir.

"Sungai-sungai yang ada perlu dinormalisasi melalui pengerukan, pelebaran, pembangunan talud, dan lainnya. Selain itu, pembangunan manusia yang mampu menghadapi dan mengatasi banjir perlu ditingkatkan. Jika tidak, banjir akan menyandera masyarakat di Jakarta," tutur Sutopo. (mei/rna)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads