Kontroversi Sajak Penista Agama, Ahmad Dhani: Ahokers Nggak Setuju

Kontroversi Sajak Penista Agama, Ahmad Dhani: Ahokers Nggak Setuju

Audrey Santoso - detikNews
Rabu, 19 Apr 2017 13:06 WIB
Foto: Istimewa
Jakarta - Ahmad Dhani menanggapi santai terkait protes kemunculan video klip berjudul Sajak Penista Agama, yang diunggahnya di akun Youtube. Menurut Dhani, pihak-pihak yang melayangkan protes dapat dipastikan pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

"Wajarlah kalo Ahokers nggak setuju. Wajarlah," kata Dhani di kediamannya, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (19/4/2017).

Dhani pendapat pada kenyataan, karyanya disukai masyarakat. Hal tersebut, kata dia, terlihat dari penonton video klip Sajak Penista Agama yang jumlahnya mencapai 150 ribu viewers dalam dua hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi pada kenyataannya kan lagu itu dua hari ini bisa mencapai 150 ribu viewer. Hitungan dari kesuksesan sebuah karya itu kan dari viewer, kalau di Youtube. Hari pertama itu 50 ribu (viewers, red) lebih, hari kedua mungkin ini sudah bisa sampai 150 ribu (viewers, red)," jelas Dhani.

Ia pun menampik lagu itu dijadikan alat propaganda di masa tenang kampanye, agar masyarakat memilih paslon gubernur dan gubernur yang didukungnya, Anies-Sandi.

"Kalau saya mau keluarin (video klip, red) dari dua minggu yang lalu, kan artinya lagu itu memang buat kampanye. Lagu itu tidak untuk kampanye," terang Dhani.

Dia mengungkapkan tujuannya mengarang lagu tersebut untuk mengawal sidang penistaan agama. "Lagu itu untuk mengiringi sidang penistaan agama. Lagu itu adalah untuk melegitimate masyarakat bahwa memang ada sang penista agama," tandas Dhani.

Ia pun mengatakan, jika Anies-Sandi menang, ia akan menyiapkan 1.000 konser musik di Jakarta.

Sebelumnya, Wasekjen Golkar, Ace Hasan Syadzily menyayangkan sikap Ahmad Dhani dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon terkait video klip tersebut.

"Tindakan Ahmad Dhani dan Fadli Zon sangat saya sesalkan. Itu menunjukkan bahwa mereka ini bukan politisi yang mengerti aturan," ujar Ace lewat pesan singkat, Selasa (18/4/2017).

Ketua DPP NasDem, Johnny G Plate, juga mengkritik bahkan mendesak Bawaslu DKI memeriksa video itu. Peluncuran video itu di masa tenang dianggap kurang tepat.

"Video itu tugas Bawaslu mengecek, kan masa tenang. Sudah lewat waktunya, semua usaha untuk menjelekkan atau mengampanyekan paket lain itu melanggar aturan pilkada itu sendiri," ujar dia kepada wartawan, Selasa (18/4/2017).

(aud/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads