"Wajarlah kalo Ahokers nggak setuju. Wajarlah," kata Dhani di kediamannya, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (19/4/2017).
Dhani pendapat pada kenyataan, karyanya disukai masyarakat. Hal tersebut, kata dia, terlihat dari penonton video klip Sajak Penista Agama yang jumlahnya mencapai 150 ribu viewers dalam dua hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia pun menampik lagu itu dijadikan alat propaganda di masa tenang kampanye, agar masyarakat memilih paslon gubernur dan gubernur yang didukungnya, Anies-Sandi.
"Kalau saya mau keluarin (video klip, red) dari dua minggu yang lalu, kan artinya lagu itu memang buat kampanye. Lagu itu tidak untuk kampanye," terang Dhani.
Dia mengungkapkan tujuannya mengarang lagu tersebut untuk mengawal sidang penistaan agama. "Lagu itu untuk mengiringi sidang penistaan agama. Lagu itu adalah untuk melegitimate masyarakat bahwa memang ada sang penista agama," tandas Dhani.
Ia pun mengatakan, jika Anies-Sandi menang, ia akan menyiapkan 1.000 konser musik di Jakarta.
Sebelumnya, Wasekjen Golkar, Ace Hasan Syadzily menyayangkan sikap Ahmad Dhani dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon terkait video klip tersebut.
"Tindakan Ahmad Dhani dan Fadli Zon sangat saya sesalkan. Itu menunjukkan bahwa mereka ini bukan politisi yang mengerti aturan," ujar Ace lewat pesan singkat, Selasa (18/4/2017).
Ketua DPP NasDem, Johnny G Plate, juga mengkritik bahkan mendesak Bawaslu DKI memeriksa video itu. Peluncuran video itu di masa tenang dianggap kurang tepat.
"Video itu tugas Bawaslu mengecek, kan masa tenang. Sudah lewat waktunya, semua usaha untuk menjelekkan atau mengampanyekan paket lain itu melanggar aturan pilkada itu sendiri," ujar dia kepada wartawan, Selasa (18/4/2017).
(aud/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini