Anak ketiga Abah Rojab, Toha (42) menuturkan, ayahnya dengan Mbah Fanani pernah berguru pada seorang kiai di sebuah pesantren. Keduanya memiliki thoriqoh yang sama sehingga memiliki visi bersyiar Islam dengan cara masing-masing.
"Saat saya berumur 5 tahun, Abah hijrah dari Wonosobo ke Desa Dukuhjati, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu. Di sini Abah berkumpul dengan teman-teman satu perjuangan lainnya," ucap Toha kepada detikcom di Petilasan Dampu Awang, Desa Sudimampir, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, Rabu (19/4/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama berada di Indramayu, Abah Rojab dikenal sebagai salah seorang ulama besar yang bersyiar dengan cara santun. Bahkan kala itu dia dikenal sebagai pelopor pengguna toa atau pengeras suara saat bersyiar di masjid. Hal itu tak lain agar jangkauan syiar lebih luas, dan hingga kini tradisi itu masih dipertahankan.
Sekitar tahun 1991, Abah beserta keluarga hijrah ke Kalimantan Tengah untuk mengikuti program transmigrasi. Tidak hanya keluarga, Abah juga mengajak sekitar 250 kepala keluarga lain untuk mengikutinya. Selama bertahun-tahun Abah mempelopori dan mengajak warga lain untuk menjadikan hutan rimba di Kalteng menjadi hutan produktif.
Era kepemimpinan Presiden Gus Dur, langkah Abah Rojab semakin mendapat dukungan. Hal itu lantaran Abah pernah sama-sama belajar bareng Gus Dur di sebuah pesantren di Tegalrejo, Magelang, Jateng. Atas kedekatannya itu akhirnya disetujui agar Kalimantan menjadi salah satu basis pohon sawit bekerja sama dengan negara timur tengah.
"Awal Januari 2015 saya ditugaskan Abah untuk memuliakan dan mencari sumur seorang nahkoda, panglima perang dari Cina bernama Syekh Dampu Awang. Dan akhirnya petilasannya ditemukan dan sekarang seperti saat ini," jelas Toha.
Syiar agama Abah Rojab kini beralih tugas kepada Toha. Dari 10 anak, Toha terpilih untuk melakoni tugas tersebut.
"Alhamdulillah dua tahun ini sudah berhasil membangun 23 Majelis di Indramayu," tuturnya.
Setelah sekian lama berada di Kalimantan, Selasa 18 April siang kemarin Abah akhirnya pulang kembali ke Indramayu. Dia diminta pulang oleh Mbah Fanani dan kini mereka berdua mendiami sebuah kamar khusus di dalam musala Patilasan Dampu Awang. (rvk/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini