Wapres RI ke-11 Boediono mengutip sebuah pesan jelang Pilgub DKI putaran dua. Pesan itu secara sederhana mengimbau agar kedua kandidat dapat menerima apapun hasil Pilgub DKI, menang ataupun kalah.
"Hari ini saya teringat lagi pesan spanduk yang bijak itu: SING MENANG OJO UMUK, SING KALAH OJO NGAMUK (yang menang jangan sombong, yang kalah jangan marah)," demikian kata Boediono lewat twitternya, Selasa (18/4) kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Teringat kutipan kata-kata bijak yang pas untuk hari ini, sing menang ojo umuk, sing kalah ojo ngamuk," kata Jaleswari lewat akun Facebooknya, Rabu (19/4/2017).
Imbauan senada sebenarnya juga sudah muncul dari Senayan. Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan melontarkan pesan damai serupa. Intinya agar pemenang maupun yang kalah di Pilgub DKI putaran dua ini haruslah legowo.
"Kami berharap, mengimbau, sungguh pun ada para pendukung dari dua cagub, semuanya besok dalam pesta demokrasi memilih cagub DKI putaran dua bisa berjalan aman dan tertib. Kita jaga bersama dari semua pihak, termasuk penyelenggara pemilu, KPUD DKI bekerja profesional dan adil, Bawaslu DKI bisa bertugas sebagai wasit, pengawas. Penyelenggara pemilu harus netral juga," ujar Taufik saat dihubungi detikcom, Selasa (18/4/2017).
Waketum PAN ini menyadari dinamika politik di Pilgub DKI cukup panas. Namun, kata Taufik, itu bukan menjadi alasan bagi semua pihak melupakan perdamaian bangsa. Para kandidat harus menunjukkan sikap ksatria.
"Sebagai pimpinan DPR, kami hanya bisa mengimbau, siapa pun yang terpilih, yang menang tentu jangan jemawa, jangan euforia berlebihan. Bisa menang dengan sportif. Lalu yang kalah juga bisa legawa. Tentu sepanjang semua pihak, penyelenggara pemilu dan seluruh para pendukung, harus melaksanakan ketertiban bersama-sama," tuturnya. (van/try)