"Nggak ada. Ansor nggak ikut-ikutan proses pilkada, apalagi bagi sembako. Kami bagi sembako-nya pas jelang zakat fitrah saja," ujar Yaqut dalam acara Apel Kebangsaan Banser di Bumi Perkemahan Ragunan, Jalan RM Harsono, Jakarta Selatan, Selasa (18/4).
Kemudian dia menjelaskan kronologi singkatnya. Awalnya, ada seorang ibu yang merupakan cicit pendiri Ansor melapor ke Polres Jakarta Pusat karena rumahnya diserbu orang lantaran dikira membagikan sembako.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banser tidak melawan karena, menurutnya, itu bukan sikap Banser. "Apalagi menyerbu, itu bukan Banser. Tapi kalau memulai duluan, jangan tanya. Kita lebih berani," katanya.
Atas adanya pemberitaan itu, dia mengaku sudah melaporkan portal berita online yang awalnya menulis berita tersebut. Menurutnya, pemberitaan itu tidak benar.
"Ini ada pelintiran berita. Kita sudah adukan kepada kepolisian dan Dewan Pers," tuturnya.
(Baca juga: Cerita Ketua FPI DKI Soal Insiden dengan Banser di Kramat Lontar)
Sebelumnya diberitakan, Ketua FPI DKI Buya Abdul Majid menyatakan acara di Kramat Lontar diwarnai bagi-bagi sembako. Warga menolak acara itu. Sejurus kemudian, kolega Majid disuruh membeli kopi tak jauh dari situ. Namun kolega Majid itu malah menjadi sasaran kekerasan pihak yang disebutnya sebagai Banser. FPI DKI mengutuk kekerasan yang mengatasnamakan Ansor dan Banser NU. (brt/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini