Ahok Tak akan Izinkan Kementerian PUPR Bangun Rusun untuk Lajang

Ahok Tak akan Izinkan Kementerian PUPR Bangun Rusun untuk Lajang

Bisma Alief Laksana - detikNews
Selasa, 18 Apr 2017 15:13 WIB
Foto: Agung Pambudhy/detikcom
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak akan mengizinkan Kementerian PUPR membangun rumah susun (rusun) untuk lajang. Sebab, prioritas Ahok saat ini adalah rusun untuk keluarga.

"Ke depan, kita nggak izinkan lagi Kementerian yang membangun yang untuk lajang. Karena di Jakarta ini lebih banyak orang yang butuh rumah, lajang gampang ngontrak ke mana-mana, yang penting keluarga," kata Ahok di Rusun Rawa Bebek, Jakarta Timur, Selasa (18/4/2017).

Ahok mengatakan dia sudah memiliki standar untuk rusun yang dibangun, yaitu ukuran 36. Dia pun berencana memindahkan warga yang berada di Rusun Rawa Bebek milik Kementerian PUPR ke rusun milik Pemprov yang masih berada di satu lokasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Makanya ini, minggu ini semua lajang ini, keluarga ini akan kita pindahkan ke blok yang baru ini, 400 unit," ujar Ahok.

"Jadi konsep kami kan bangun tower pakai lift, 16 lantai, ada 24 lantai, nanti siapa yang tinggal? Kita tawarkan ke penghuni lama, jadi orang di sini ditanyain nih, 'Eh kamu mau nggak pindah yang pakai lift'," ucap Ahok.

Soal iuran sewa, Ahok menyebut warga hanya dikenai biaya Rp 15 ribu. Angka tersebut, kata Ahok, memang lebih besar dibanding yang dibayarkan di rusun lama, sebesar Rp 10 ribu. Namun fasilitas yang mereka dapatkan lebih baik dibanding di rusun yang lama.

"Tadinya kan kamu tinggal yang kecil, jadi baru jadi lebih gede kamu pindah. Kamu ngerasa kayak dapat rumah lebih besar, nanti pakai lift," tuturnya. (bis/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads