Kasus penemuan kendaraan dan sembako tersebut kini ditangani oleh Panitia Pengawas Pemilihan Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat. Namun soal asal-usul dan peruntukan sembako tersebut hingga kini belum diketahui.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemarin itu bahasa beliau, itu (sembako) dititipkan pihak lain. Makanya perlu diklarifikasi. Rencananya hari ini (Fery) dipanggil, saya lagi nunggu," kata Rudi ketika dikonfirmasi detikcom, Selasa (18/4/2017).
![]() |
Walhasil hingga kini Panwascam Kalideres belum mengetahui asal-usul dan peruntukan sembako tersebut. "Dari pihak lain, dia hanya dititipkan saja dan akan disalurkan ke Sunter," tutur Rudi.
Siapa orang yang di Sunter?
"(Ferry) belum bilang. Karena kita belum bisa klarifikasi beliau dengan harapan kalau beliau hadir jelas. Ternyata nggak
hadir," jawab Rudi.
Terkait posisi Ferry, Rudi meyakini sebagai adalah relawan pasangan cagub-cawagub nomor urut 2 Ahok-Djarot. "Dia ada dalam acara blusukan (Ahok) pada tanggal 12 April," kata Rudi.
Timses Ahok-Djarot telah menegaskan tidak pernah melakukan bagi-bagi sembako. Timses Ahok-Djarot menegaskan patuh terhadap aturan yang berlaku. Mereka siap membuktikan tidak terlibat dalam kegiatan bagi-bagi sembako tersebut.
"Bukan dari timses, kita tidak ada seperti itu," ujar wakil ketua timses Ahok-Djarot, Wibi Andrino, saat dimintai konfirmasi detikcom, Senin (17/4).
Kapolsek Kalideres Komisaris Polisi Efendi menjelaskan bahwa tak ada atribut cagub dan cawagub dalam truk ataupun sembako-sembako tersebut.
"Saya nggak lihat ada gambar paslon atau logo partai, itu nggak ada. Kayak beras di dalam karung 20 kg, minyak masih kardusan, gula kemasan 1 kilo tapi dalam karung. Jadi kami amankan, silakan nanti Panwas yang tindak lanjuti," kata Efendi. (erd/van)