Perawatan Novel Baswedan Ditanggung Anggaran Kepresidenan

Perawatan Novel Baswedan Ditanggung Anggaran Kepresidenan

Ray Jordan - detikNews
Senin, 17 Apr 2017 14:14 WIB
Foto: Bagus Prihantoro Nugroho/detikcom
Jakarta - Ketua KPK Agus Rahardjo meminta biaya pengobatan penyidik senior Novel Baswedan, yang disiram air keras, ditanggung oleh negara. Permintaan ini disetujui Presiden Joko Widodo.

"Presiden telah menerima dan membaca surat dari Ketua KPK terkait dengan Saudara Novel Baswedan, penyidik KPK. Surat yang disampaikan oleh Ketua KPK adalah permohonan dan permintaan agar negara membiayai pengobatan dan perawatan Saudara Novel Baswedan," kata juru bicara Presiden, Johan Budi, dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Senin (17/4/2017).

Presiden Jokowi, menurut Johan, memutuskan agar biaya perawatan Novel ditanggung negara. Dananya berasal dari anggaran pos kepresidenan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Presiden telah memutuskan untuk membiayai pengobatan dan perawatan penyidik KPK Saudara Novel Baswedan. Sedangkan dana diambil dari pos anggaran yang ada di kepresidenan," ucap Johan.

Saat ini kondisi Novel terus membaik selama dirawat di rumah sakit di Singapura. Namun tim dokter belum memutuskan waktu operasi mata Novel.

"Kondisi membaik secara umum. Dokter memutuskan hari ini belum dibutuhkan operasi," kata Kabiro Humas KPK Febri Diansyah saat dimintai konfirmasi, Senin (17/4).

Menurut Febri, operasi belum dilakukan dengan alasan tim dokter fokus menjalani penyembuhan selaput mata bagian putih.

Novel mengalami teror penyiraman air keras oleh orang tak dikenal setelah menunaikan salat subuh di Masjid Al-Ihsan, Selasa (11/4), di dekat kediaman Novel di Jalan Deposito T Nomor 8, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakut.

Polisi sudah memeriksa belasan saksi terkait dengan kejadian tersebut. Selain saksi warga sekitar, polisi meminta keterangan dari istri Novel.

Selain itu, polisi memeriksa barang bukti cangkir yang dipakai untuk menyiramkan air keras ke Novel. Namun polisi tidak mendapatkan sidik jari pada cangkir tersebut.

"Belum. Namanya cangkir gagangnya kecil. Kami tak mendapatkan (sidik jari) di situ," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, Senin (17/4). (jor/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads