Menengok Mbah Fanani di Petilasan Syekh Dampu Awang Indramayu

Menengok Mbah Fanani di Petilasan Syekh Dampu Awang Indramayu

Tri Ispranoto - detikNews
Senin, 17 Apr 2017 14:02 WIB
Foto: Tri Ispranoto/detikcom
Indramayu - Sosok Mbah Fanani kini masih menjadi buah bibir masyarakat. Lelaki tua yang semula tinggal di sebuah tenda di pinggir Jalan Dieng, Wonosobo, Jateng itu kini berada di sebuah tempat yang orang biasa kenal dengan Patilasan Syekh Dampu Awang di Desa Sudimampir, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu.

detikcom berkesempatan mengunjungi tempat yang kini ditempati oleh Mbah Fanani pada Senin (17/4/2017) siang. Lokasinya berada sekitar 10 KM dari Pertamina Balongan menuju Desa Sudimampir. Sekitar 2 KM sebelum lokasi terdapat plang besi yang menunjukan lokasi patilasan.

Sepanjang 2 KM menuju lokasi kiri-kanan adalah hamparan sawah dan saluran irigasi. Petilasan sendiri nampak jelas karena satu-satunya bangunan semi permanen dengan atap mencolok berwarna hijau. Perlu kehati-hatian menyusuri jalan tersebut karena hanya bisa dilewati satu mobil dan kondisinya cukup rusak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menengok Mbah Fanani di Petilasan Syekh Dampu Awang IndramayuFoto: Tri Ispranoto/detikcom
Sesampainya di lokasi terdapat sebuah lorong yang dipergunakan untuk jalan masuk juga berfungsi tempat parkir motor. Di samping kanan tepat di tengah sawah terdapat sebuah patilasan yang dipercaya adalah Syekh Dampu Awang. Sementara di kiri lorong terdapat dua bangunan berupa musala dan tempat tinggal pengurus.

Mbah Fanani sendiri kini berada di dalam sebuah kamar yang berada di musala. Kamar yang ditempatinya saat ini terlihat lebih layak dan nyaman dengan ukuran cukup besar sekitar 3x5 meter. Tidak sembarang orang bisa masuk dan bertemu langsung dengan Mbah Fanani.

"Tergantung niatnya. Kalau Mbah Fanani tidak mau pasti kasih isyarat. Karena kan beliau (Mbah Fanani) sudah lama tidak pernah ngomong," ucap salah seorang pengurus, Toha (42), saat berbincang dengan detikcom.

Menengok Mbah Fanani di Petilasan Syekh Dampu Awang IndramayuFoto: Tri Ispranoto/detikcom
Beruntung saat itu Mbah Fanani mau bertemu detikcom. Namun sebelum masuk ke dalam kamar diharuskan mengambil air wudhu dan membaca salam. Di dalam kamar pun tidak bisa terlalu lama hanya diperkenankan melihat dan bersalaman kemudian kembali ke luar.

Selama di dalam kamar, Mbah Fanani hanya tiduran di sebuah kasur. Sesekali dia menjulurkan tangannya kala orang yang datang ingin bersalaman. Rambut gimbal yang menjadi ciri khasnya pun namkat masih terurai dan terlihat berada di samping tubuh putihnya.

Hingga pukul 12.00 WIB sejumlah orang dari berbagai daerah silih berganti datang dan pergi. Kedatangan mereka tak lain untuk ingin bertemu dengan Mbah Fanani.

"Saya pastikan beliau sehat dan tentunya tinggal di tempat yang lebih layak," tegas Toha. (fjp/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads