4 'Pertapa' di Dunia yang Pilih Hidup Menyendiri

4 'Pertapa' di Dunia yang Pilih Hidup Menyendiri

Bagus Prihantoro Nugroho - detikNews
Senin, 17 Apr 2017 13:36 WIB
4 Pertapa di Dunia yang Pilih Hidup Menyendiri
Foto: sriramanamaharshi.org
Jakarta - Menghilangnya Mbah Fanani, pertapa di Gunung Dieng, sempat menghebohkan. Mbah Fanani akhirnya ditemukan di Indramayu setelah dijemput oleh orang yang diutus oleh Abah Rojab.

Mbah Fanani telah bertapa di Gunung Dieng selama 20 tahunan dalam sebuah tenda terpal. Sedangkan Abah Rojab dipercaya sebagai sosok yang mampu berkomunikasi batin dengan Mbah Fanani.

Fenomena pertapa tak hanya terjadi di Indonesia saja. Sejak dahulu di berbagai belahan dunia sudah ada para pertapa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertapa berasal dari kata dasar 'tapa' yag berarti pengendalian energi. Sementara itu dalam bahasa Inggris sering juga pertapa disebut sebagai 'ascetic' atau pun 'hermit'.

Ascetic berasal dari bahasa Yunani 'askesis' yang berarti latihan yang tujuannya adalah mengejar spiritual. Namun untuk istilah 'hermit' biasanya merujuk pada orang yang memilih hidup menyendiri, yang biasanya dikaitkan dengan aktivitas spiritual pula.

Jalan hidup untuk bertapa memang sudah dikenal sejak zaman dahulu. Bahkan di cerita pewayangan ada kisah Arjunawiwaha karangan Mpu Kanwa yang menceritakan tentang pertapaan Arjuna di Gunung Semeru. Kakawin Arjunawiwaha diperkirakan ditulis Mpu Kanwa sekitar abad ke-11.

Jalan hidup sebagai pertapa (hermit) rupanya tak melulu berkaitan dengan keyakinan aliran tertentu. Bahkan ada pula orang yang memilih hidup menyendiri tanpa alasan yang jelas.

Berikut sejumlah nama 'pertapa' beberapa negara yang dirangkum detikcom dari berbagai sumber:

Ramana Maharshi

Foto: sriramanamaharshi.org
Begawan Sri Ramana Maharshi merupakan pertapa dari India. Pada usia 16 di tahun 1896, Ramana yang memiliki nama lahir Venkataraman, mengalami kejadian merasa akan meninggal dunia.

Venkataraman tak berpikir untuk berkonsultasi ke dokter akan rasa sakit yang dia alami itu, seperti dikutip dalam situs sriramanamaharshi.org. Dia berpikir untuk mencari penyembuhan sendiri.

Sri Ramana tinggal di beberapa tempat di Tiruvannamalai dan beberapa gua di Lembah Arunachala. Gua yang paling lama dia tinggali adalah Virupakhsa yakni selama 17 tahun.

Christopher Knight

Foto: AFP/Getty Images
Christopher Knight menghilang selama 27 tahun dan ternyata tinggal di sebuah hutan di Maine utara, Amerika Serikat. Dia menjadi 'pertapa' dalam hutan sejak tahun 1986.

Dikutip dari The Guardians, Chris Knight sebetulnya tak punya rencana apapun untuk menetap dalam hutan. Hampir tak ada yang tahu pasti mengapa Chris Knight memilih untuk menyendiri di dalam hutan.

Chris Knight tak banyak berbicara dengan orang selama 'pertapaannya' itu. Dia hanya mengucapkan 'Hai' kepada beberapa pendaki yang ditemuinya.

Belakangan diketahui bahwa dia bisa bertahan hidup selama 27 tahun dengan mencuri makanan dari permukiman atau perkemahan terdekat. Meski dijuluki sebagai 'Pertama dari Kolam Utara', tetapi dia dianggap tak berkaitan dengan ajaran spiritual apa pun.

Chris Knight ditangkap pada tahun 2013. Dia kemudian dibebaskan pada 2015 karena dianggap memiliki kelainan mental.

dr Carlos de Salazar

Foto: dailymail
Seorang dokter asal Spanyol, Carlos Sanchez Ortiz de Salazar, meninggalkan tempat tinggalnya pada 1995 dan dianggap tewas pada tahun 2010. Tetapi dia ditemukan 20 tahun kemudian di sebuah hutan di Italia.

Entah apa yang membuat Carlos de Salazar memilih hidup menyendiri sebagai pertapa (hermit) selama 20 tahun. Dia ditemukan oleh dua orang pencari jamur yang sedang berburu.

Dikutip dari dailymail, Carlos mengatakan kepada kedua pemburu jamur itu bahwa dia akan meninggalkan tempat itu karena 'persembunyiannya' ditemukan. Kedua pemburu jamur itu kemudian mengontak otoritas Spanyol setelah melihat dokumen Carlos.

Ibu dari Carlos kemudian mendengar berita ditemukannya putra yang telah dianggap tewas tersebut. Keluarga Carlos pun langsung menuju hutan tempat dokter itu ditemukan.

Gregory Smith

Foto: ABC Australia
Seorang akademisi Southern Cross University Australia, Gregory Smith PhD, pernah menjalani hidup sebagai 'pertapa'. Dia hidup menyendiri dalam hutan selama 10 tahun.

Dalam wawancara dengan ABC Australia pada 2016, Smith mengaku bahwa dia mencari makan sendiri. Dia menghabiskan hari-hari selama 10 tahun dalam sebuah hutan.

"Kupikir hutanlah yang menemukanku untuk menjadi benar-benar tulus. Aku tak punya tempat lain yang dituju," kata Smith dalam wawancara tersebut.

Masa kecilnya dihabiskan di panti asuhan. Kemudian ketika dewasa, dia menjadi tunawisma.

"Aku menyerah terhadap masyarakat dan masyarakat menyerah kepadaku. Tidur di hutan jauh lebih indah ketimbang tidur di taman," ungkap Smith.
Halaman 2 dari 5
(bag/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads