Pengakuan Andi Lala: Bunuh Sekeluarga di Medan dan Dibutakan Uang

Pengakuan Andi Lala: Bunuh Sekeluarga di Medan dan Dibutakan Uang

Hestiana Dharmastuti - detikNews
Senin, 17 Apr 2017 09:05 WIB
Pengakuan Andi Lala: Bunuh Sekeluarga di Medan dan Dibutakan Uang
Foto: Dok Polres Indragiri Hilir
Jakarta - Andi Lala (34) dalang pembunuhan satu keluarga di Medan akhirnya ditangkap setelah seminggu buron. Pembunuh sadis ini menceritakan aksi kejinya saat menghabisi nyawa Riyanto dan keluarganya.

Selama dalam pelarian, Andi Lala berpindah-pindah tempat dari Sumatera Utara hingga Riau. Jejak pria yang berprofesi sebagai tukang las itu diketahui berada di rumah saudaranya di Inhil, Riau. Karena ada hajatan perkawinan di dekat rumah tempat persembunyian Andi Lala, polisi menunda penangkapan sambil terus mengintai pada Jumat 14 April 2017.

Andi Lala akhirnya diringkus oleh tim gabungan Polda Sumut, Polda Riau, dan Polres Inhil di rumah saudaranya di Jl Lintas Rengat-Tembilahan, Desa Pekan Tua, Kecamatan Kempes, Inhil, pada Sabtu 15 April 2017. Dia sempat melakukan perlawanan hingga akhirnya bisa diredam oleh polisi.
Dia lalu diboyong tim Polda Sumut via jalur darat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Andi Lala mengakui perbuatannya. Dia menyiapkan 5 parang untuk melakukan aksi kejinya. Andi Lala dibantu rekannya, Andi Saputra dan Roni melakukan aksi sadisnya dengan menghabisi satu per satu orang di rumah tersebut. Adapun korban yang dibunuh Andi Lala cs ini yakni Riyanto (40), istri Sri Ariyanti (40), mertua Sumarni (60) dan anaknya, Syifa (13) dan Gilang (8). Hanya anak balita yang selamat, Kinara (4). Kini ia dirawat di RS Bhayangkara Medan.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut, Kombes Nurfallah menyebut motif pembunuhan terkait perampokan. "(Motif) Perampokan dilatarbelakangi dengan dugaan pelaku bahwa korban banyak uang," kata Nurfallah.


Berikut pengakuan Andi Lala:

Sewa Mobil dan Siapkan 5 Parang

Foto: Jefris Santama/detikcom
Andi Lala berangkat bersama Roni dan Andi Saputra. Mereka memarkirkan kendaraan itu di depan gang, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, Medan.

"Andi Lala menyewa mobil. Mereka membawa 5 parang dan dimasukkan ke dalam tas. Namun, parang yang digunakan itu dua," kata Dirkrimum Polda Sumut Kombes Nurfallah kepada detikcom, Kamis (13/4/2017).

"Andi Lala yang nyewa mobil. Setelah disita, isi mobil tidak ditemukan apa-apa, sudah bersih. Parangnya belum ditemukan. Sewaktu rental mobil, Andi Lala ngaku mau ke Langkat, namun tujuannya belum tahu," kata Nurfallah.

Mengakui Membunuh

Foto: Jefris Santama/detikcom
Kepada polisi, Andi Lala tersangka utama pembunuhan sadis satu keluarga di Medan ini mengakui perbuatannya.

"Dia mengakui (perbuatannya). Barang bukti disita di sekitar TKP (tempat kejadian perkara)," kata Dirkrimum Polda Sumut Kombes Nurfallah kepada detikcom, Sabtu (15/4/2017).

Berdasarkan informasi yang didapat polisi, Andi Lala menghabisi Riyanto; istrinya, Sri Ariyanti (40); dan Sumarni (60), menggunakan senjata sejenis parang. "(Barang bukti) besi dibuang di sekitar TKP," ujar Nurfallah.

Sedangkan Syifa (13) dan Gilang (8) dan Kirana (selamat) dihabisi oleh rekan Andi Lala, Roni (21).


Motif Perampokan

Foto: Polda Sumut
Andi Lala saat ini masih dalam proses pemeriksaan. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut, Kombes Nurfallah menyebut motif pembunuhan terkait perampokan.

"(Motif) Perampokan dilatarbelakangi dengan dugaan pelaku bahwa korban banyak uang," kata Nurfallah.

Namun dia belum bisa menjelaskan lebih jauh soal motif tersebut. Sebab Andi Lala masih dalam pemeriksaan.

"Ternyata, saat kita mendapatkan keterangan dari yang bersangkutan, hanya ditemukan uang Rp 500 ribu dari kantong saku korban (Riyanto). Uang Rp 350 ribu dari lemari kamar," ujarnya.

Sedangkan soal sepeda motor korban yang hilang, diduga dijual pelaku. "Motor itu (diduga) dijualnya," katanya.

Halaman 2 dari 4
(aan/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads