"Jadi sekali lagi ini bukan penculikan, melainkan ini permintaan dari Abah Rojab yang seorang sepuh di Indramayu untuk menjemput Mbah Fanani," ujar Azun Mauzun, yang terlibat dalam penjemputan Mbah Fanani, saat dihubungi detikcom, Senin (17/4/2017).
Azun mengatakan, Abah Rojab mengontak anak-anaknya untuk segera menjemput Mbah Fanani. Namun, permintaan yang disampaikan 7 bulan lalu baru bisa dilaksanakan Azun pada 13 April 2017 kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Azun menjelaskan, pihaknya tidak meminta izin ke Pemda setempat untuk menjemput Mbah Fanani karena alasan administrasi. Dia menegaskan, pemindahan Mbah Fanani bukan suatu penculikan atau pemaksaan.
"Kita tidak mungkin minta izin karena itu kan tempat wisata pasti takutnya nanti ramai orang atau nanti ribet urus ini itunya. Kita tegaskan ini bukan penculikan," ucapnya.
13 April lalu, Mbah Fanani menghilang dari tempat 'bertapa'-nya, di sebuah tenda di pinggir jalan Dieng, Jawa Tengah. Dia dibawa pergi belasan orang dengan menggunakan mobil. Warga sekitar pun geger. Tapi kini Mbah Fanani sudah berada di Indramayu.
Petapa Dieng itu kini berada di Patilasan Dampuawang, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu. Mbah Fanani juga dalam keadaan sehat dan sadar. (rvk/jbr)