Azun Mauzun yang ikut terlibat dalam memindahkan Mbah Fanani menceritakan, awalnya dia mendapat mandat dari seorang sepuh di Indramayu Abah Rojab, sekitar tujuh bulan lalu untuk menjemput Mbah Fanani. Namun niatan itu baru terlaksana pada Kamis 13 April lalu.
"Mbah Fanani sendiri yang meminta pindah ke Indramayu pada Abah Rojab. Saya kurang tahu bagaimana keduanya saling berkomunikasi," jelas Azun yang juga anggota DPRD Kabupaten Indramayu dari PKB itu saat berbincang dengan detikcom melalui telepon, Mingu (16/4/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi insyaallah akan segera pulang ke Inramayu," katanya.
Lebih lanjut Azun membeberkan, penjemputan saat itu dilakukan oleh sejumlah orang dengan menggunakan tiga unit mobil. Mereka pergi dari Indramayu setelah Magrib dan sampai di tenda Mbah Fanani sekitar pukul 23.00 WIB.
Saat dilakukan penjemputan sama sekali tidak ada paksaan, bahkan Mbah Fanani nampak senang karena permintaannya untuk dijemput bisa terlaksana.
"Sepanjang jalan pulang ke Indramayu beliau memang kan selama ini tidak pernah ngomong. Tapi raut wajahnya terlihat senang," ucapnya.
Setelah sampai di Indramayu pihak keluarga Abah Rojab langsung mengganti sarung dan bantal yang dibawa oleh Mbah Fanani dari Dieng.
"Alhamdullilah kondisinya sehat dan beliau terlihat nyaman. Tapi tetep masih bertelanjang dada," tukas Azun. (rvk/jbr)