Ridwan Mukti yang tengah berada di Curup, sekitar 250 kilometer dari Kaur, meluncur ke rumah Aspin di Desa Sinar Bulan, Kecamatan Lungkang Kule, pada Jumat (14/4/2017) malam. Ia mendengar langsung kisah pilu itu dan menegaskan hal tersebut tak boleh terulang lagi.
Aspin menceritakan istrinya, Sri Sulasmi, dirawat di RSUD Kaur dan harus menjalani operasi sesar pada Senin 5 April 2017. Anak keempat pasutri itu lahir prematur sehingga dirujuk ke RSUD M Yunus Bengkulu keesokan harinya. Sementara sang ibu tetap berada di Kaur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tas itu masih disimpan Aspin sampai sekarang. Sedangkan anaknya telah dimakamkan.
"Ini sebuah kelalaian dari sisi pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Saya atas nama Gubernur menyampaikan permohonan maaf," kata Ridwan Mukti yang berada di rumah Aspin hingga Sabtu (15/4) dini hari.
![]() |
Ridwan Mukti menegaskan peristiwa tersebut harus menjadi pengalaman. Tak boleh terulang. Negara harus hadir di tengah penderitaan masyarakat.
Ridwan Mukti menyesalkan kejadian yang harus dialami Aspin. "Saya sempat tak habis pikir, kenapa tidak ada empati melihat persoalan seperti ini. Harusnya (pihak rumah sakit) tidak mengedepankan administratif atau aturan tapi mengedepankan hati dan kemanusiaan," ucapnya. (try/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini