Mengenang Sunan Tembayat, Pendiri Kota Semarang

Mengenang Sunan Tembayat, Pendiri Kota Semarang

Suci Rizqi Lestari - detikNews
Sabtu, 15 Apr 2017 08:31 WIB
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menziarahi Sunan Tembayat. (Dok Pemkot Semarang)
Jakarta - Kota Semarang berasal dari sebuah desa di perbukitan Pragota yang didirikan oleh Pangeran Made Pandan (Sunan Pandanaran I). Sepeninggalnya, Semarang dipimpin oleh Sunan Bayat (Sunan Pandanaran II).

Di bawah kepemimpinan Sunan Bayat, Kota Semarang mengalami pertumbuhan yang sangat pesat sehingga membuat Pangeran Hadiwijaya merasa tertarik. Seluruh persyaratan peningkatan daerah pun bisa dipenuhi oleh Sunan Bayat. Karena itu, pada 2 Mei 1547, Pangeran Hadiwijaya memutuskan status Semarang menjadi setingkat dengan kabupaten.

Menjelang hari jadi Kota Semarang ke-470, Wali Kota Hendrar Prihadi bersama jajaran Pemkot dan Muspida berziarah ke makam Sunan Tembayat di Klaten pada Kamis (13/4/2017) lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kegiatan tersebut diikuti Kepala Disbudpar dan Olahraga Kabupaten Klaten Joko Wiyono, para alim ulama, sesepuh, pinisepuh, dan juru kunci makam Sunan Tembayat, serta kerabat Sunan Tembayat.

Ziarah tersebut diselenggarakan untuk mengenang pendiri Kota Semarang, Ki Ageng Pandanaran atau yang dikenal dengan nama Sunan Tembayat. Melalui ziarah ini diharapkan masyarakat sekitar akan lebih mencintai dan bangga terhadap Kota Semarang.

Pria yang akrab disapa Hendi ini mengatakan perkembangan besar Kota Semarang terjadi di bawah kepemimpinan Sunan Bayat.

"Setiap saya berziarah ke makam Sunan Bayat, rasa optimisme saya untuk membuat lompatan besar di Kota Semarang bertambah kuat berkali-kali lipat," tuturnya.

Hendi berharap rasa optimisme yang kuat untuk menjadikan Kota Semarang lebih baik senantiasa ada pada diri kita semua.

"Rasa optimisme tersebut penting untuk ada di dalam diri kita masing-masing untuk meneruskan tren positif menumbuhkan Kota Semarang dengan pesat seperti yang beliau lakukan. Selain sifat optimisme yang kuat, saya harap dengan berziarah ini kita juga mampu senantiasa bersikap sederhana dan amanah dalam menjalankan tugas kita masing-masing," ujarnya.

Di sela-sela kegiatan ziarah, Hendi berpesan agar kegiatan ziarah tidak hanya menjadi sebuah agenda seremonial tahunan, melainkan sebagai sebuah asupan spiritual bagi masyarakat Semarang.

"Asupan spiritual yang membuat diri kita semakin lebih baik lagi untuk dapat mewujudkan Semarang Hebat sesegera mungkin," ucapnya.

Dalam ziarah kali ini, digelar doa bersama, yang dipimpin KH Hadlor Ikhsan dan KH Said, serta diundang 60 anak panti asuhan yang berasal dari Panti Asuhan Gatot Subroto, Panti Asuhan Nurul Quran, dan Panti Asuhan Al Mustafirin. (dnu/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads