Listrik Perbatasan Indonesia-Timor Leste, Antara Byar-pet dan Gelap

Tapal Batas

Listrik Perbatasan Indonesia-Timor Leste, Antara Byar-pet dan Gelap

Danu Damarjati - detikNews
Sabtu, 15 Apr 2017 06:00 WIB
Kabupaten Belu, kawasan terdepan RI masih menanti kehadiran listrik negara sepenuhnya. (Danu Damarjati/detikcom)
Atambua - Malam-malam di Atambua, ibu kota Kabupaten Belu, saat berbincang santai dengan rekan-rekan, ruangan terang benderang tiba-tiba menjadi gelap. Hanya kami orang-orang dari Jakarta yang terkejut dan bersuara kencang seketika listrik mati. Beberapa orang lain yang merupakan penduduk di sini tak bersuara.

Mereka tak bersuara karena memang listrik byar-pet bukanlah fenomena langka. Ini hal yang biasa mereka alami, tak ada yang baru. Beberapa hari kemudian, kami merasakan sendiri, memang listrik di sini cukup sering hidup-mati, hidup-mati, hidup-mati.

Listrik Perbatasan Indonesia-Timor Leste, Antara Byar-pet dan GelapKantor Kabupaten Belu di Atambua (Danu Damarjati/detikcom)


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ini di Atambua, kondisinya akan jauh lebih buruk bila pergi ke pelosok desa. Kabupaten yang berbatasan dengan Timor Leste ini masih mempunyai desa-desa tanpa setrum negara.

"Kami hanya ada lima desa yang ibu kotanya belum terjangkau listrik," kata Wakil Bupati Belu JT Ose Luan kepada detikcom di kantornya, Jl Basuki Rahmat, Atambua, Nusa Tenggara Timur, Rabu (29/3/2017).

Bahkan ada satu kecamatan yang ibu kotanya sama sekali tidak ada listrik. Namanya Kecamatan Raimanuk. Lima desa di Raimanuk yang masih gelap gulita di antaranya Desa Faturika, Mandeu Raimanus, dan Renrua.

Di Kecamatan Tasifeto Barat, ada Desa Lawalu Tolus, yang tak teraliri listrik PLN. Di Kecamatan Nanaet Duabesi, ada Desa Duabesi yang bernasib serupa. Semuanya menantikan cahaya dari negara.

"Dengan dusun-dusun itu kan tinggal perluasan saja di tiga kecamatan," kata Ose Luan.

Dia mengabarkan telah ada pertemuan antara pihak Pemkab dan PLN Wilayah Nusa Tenggara Timur yang berkantor di Kupang, menangani Belu juga. Dijanjikan PLN dalam pertemuan itu, desa-desa tersebut bakal dialiri listrik tahun ini, 2017.

"Akses jalan ke dusun-dusun itu juga memang masih sulit, tetapi itu selalu diupayakan," ujar Ose.

Secara umum, di NTT, ada 1.182 desa yang belum tersentuh PLN. Program listrik perbatasan PLN yang sejalan dengan Nawacita Presiden Jokowi harus segera menjamah desa-desa itu.

Catatan akhir 2016 menyebut sumber pembangkit di sistem Atambua didominasi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) berkapasitas 10 MW, daya mampu sebesar 9,4 MW, dan beban puncak pada malam hari 8,39 MW. Saat ini sistem Atambua memiliki cadangan listrik 1,01 MW dengan rasio elektrifikasi mencapai 48%.

Melaju 40 km jauhnya dari Atambua, ada kawasan perbatasan Turiskain, Kecamatan Raihat. Pemuda setempat, Deni Samborges (17), juga mengeluhkan soal listrik. Siswa kelas II SMA ini merasakan listrik PLN lebih sering mengalami gangguan akhir-akhir ini.

"Kalau hujan besar, bisa padam dari malam sampai pagi," kata Deni.

Listrik Perbatasan Indonesia-Timor Leste, Antara Byar-pet dan GelapPelebaran jalan dalam proyek Sabuk Merah Nusantara. Awas, kejatuhan tiang listrik. (Danu Damarjati/detikcom)


Turiskain terletak sekitar 40 km dari Atambua. Menuju Turiskain harus melewati jalan berkelok dan berbukit. Saat kami melintas, terlihat pengerjaan jalan 'Sabuk Merah Perbatasan' di sana-sini. Sedangkan tiang-tiang listrik juga mepet terkena pelebaran jalan.

"Dulu listrik mati tidak sesering sekarang. Gara-gara perbaikan jalan barangkali. Soalnya belum lama ini ada kabar tiang listrik jatuh menimpa orang di Lahurus (Kecamatan Lasiolat)," tutur Deni.

Apa pun itu, dia hanya ingin listrik lebih terjamin. Selain listrik, dia ingin sinyal telekomunikasi diperkuat.

Permasalahan listrik ini juga dihadapi para personel TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas). Saat di Belu, dari 29 Maret sampai 3 April, detikcom menjumpai mereka di Pos Turiskain dan Pos Motaain. Mereka mengungkapkan peristiwa listrik mati sering terjadi, kadang durasinya cukup lama.

Saat listrik mati, sinyal telekomunikasi seluler dari Indonesia akan ikut mati karena menara BTS kehilangan tenaga. Dalam kondisi seperti itu, sinyal telekomunikasi dari Timor Leste akan 'menginvasi' ponsel-ponsel mereka. Bila tidak hati-hati saat menelepon, roaming mahal bisa menandaskan pulsa mereka.

Soal hubungan antara telekomunikasi dan listrik, detikcom sempat berbincang dengan tiga orang dari Telkomsel, penyedia layanan telekomunikasi seluler yang paling dominan di tempat ini. Tiga orang itu adalah Manager Branch Telkomsel Kupang Dodi Irawan Wijaya, Manager Network Service Area Kupang Zaki Fithra, dan staf Telkomsel di Atambua Petra Radityo Nugroho.

"Tower BTS itu butuh catuan daya dari PLN," kata Zaki.

Menara BTS Telkomsel di TuriskainMenara BTS Telkomsel di Turiskain (Fitraya Ramadhanny/detikcom)


Intensitas padamnya listrik PLN, kata Zaki, dalam sebulan mencapai 60 kali. Dengan kata lain, sehari bisa dua kali mati listrik. Tentu ini sangat mengganggu kinerja menara BTS dalam memancarkan sinyal telekomunikasi.

Baterai di menara tak akan lama menalangi listrik untuk BTS. Sebagian menara mereka, sekitar 30 di antara 80 menara Telkomsel di Belu, dilengkapi tenaga surya. Namun listrik tenaga surya sangat tergantung cuaca. Cara lainnya adalah menggunakan mobile genset, kadang-kadang butuh upaya lebih juga untuk mendatangkan genset ke pelosok.

Sinyal dari Timor Leste juga sangat agresif masuk ke Belu bila menara BTS di Indonesia sedang mengalami gangguan. Kebanyakan gangguan itu berasal dari problem listrik PLN yang byar-pet. Daya listrik tak mengalir, BTS mati, sinyal tak terpancar. Kondisi ini menyebabkan sinyal dari Timor Leste masuk tanpa hambatan.

"Salah satu 'perang' kami di perbatasan ya menjaga jaringan ini," ujar dia.

Simak terus cerita-cerita dari kawasan terdepan Indonesia di Tapal Batas detikcom.
Halaman 2 dari 3
(dnu/dnu)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads