Pakai Kaus Palu-Arit, WN Malaysia di Mataram Diinterogasi Polisi

Pakai Kaus Palu-Arit, WN Malaysia di Mataram Diinterogasi Polisi

Mei Amelia R - detikNews
Jumat, 14 Apr 2017 13:33 WIB
Foto: Dok. Istimewa
Mataram - Seorang WN Malaysia, Mohamad Tarmizi bin Mohamad Nordin (50), diamankan Polres Mataram karena memakai kaus berlogo pali-arit. Polisi kemudian menginterogasi dan menyita kaus tersebut.

Kapolres Mataram AKBP Muhammad, saat dimintai konfirmasi, membenarkan adanya peristiwa tersebut. "Betul. Yang bersangkutan kami amankan di Hotel Golden Tulip Mataram, Jl Jenderal Sudirman, Mataram, pada Rabu (12/4) lalu. Yang bersangkutan WN Malaysia," ujar Muhamad saat dimintai konfirmasi detikcom, Jumat (14/4/2017).

Sebelumnya Polsek Mataram mendapat laporan dari sekuriti hotel terkait dengan pengunjung yang mengenakan kaus berwarna hitam dengan logo palu-arit di depannya. Polisi kemudian datang mengecek ke lokasi untuk menindaklanjuti laporan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Anggota Polsek Mataram kemudian ke Hotel Golden Tulip untuk memastikan laporan dari warga dan langsung menemui orang yang mengenakan kaus berlambang palu-arit tersebut," ucapnya.

Polisi kemudian menginterogasi warga asal Johor Bahru, Malaysia, tersebut. Berdasarkn keterangan Tarmizi, dia tidak tahu bahwa hal yang berbau komunis di Indonesia itu dilarang.

"Yang bersangkutan mengaku bahwa kaus tersebut dia beli waktu liburan ke Rusia, kemudian yang bersangkutan tidak mengetahui bahwa hal itu dilarang di Indonesia," katanya.

Polisi juga sempat mengecek kamar Tarmizi dan tidak ditemukan atribut lain yang berlambang palu-arit. Polisi kemudian mendata Tarmizi dan menyita kaus tersebut. Sedangkan Tarmizi dipulangkan ke hotel setelah didata.

"Karena tidak ada indikasi lain, yang bersangkutan kami bebaskan," tuturnya.

Tarmizi menginap di Hotel Golden Tulip pada 10-14 April 2017 bersama seorang temannya. Dia datang ke Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), untuk mengurus masalah ketenagakerjaan.

"Yang bersangkutan ini punya kebun di Malaysia, kemudian ada pekerjanya orang NTB, sekalian mengurus masalah ketenagakerjaan juga untuk menengok pekerjanya di NTB," katanya. (mei/jor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads