Peristiwa ini terjadi pada Minggu (9/4/2017) lalu sekitar pukul 14.30 waktu setempat. Saat itu, Zainul atau yang biasa disapa Tuan Guru Bajang (TGB) dan istrinya tengah antre di counter Batik Air yang ada di Bandara Changi. TGB hendak bertolak menuju Jakarta.
Tiba-tiba dari arah belakang, muncul seseorang yang kemudian melontarkan protes karena merasa antre lebih dulu. Si pria menduga TGB langsung masuk ke antrean. Padahal TGB hanya sejenak meninggalkan antrean untuk bertanya kepada petugas. Dia meninggalkan sang istri untuk tetap berada dalam baris antrean. Persoalan ini cuma dipicu salah paham.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun belakangan, TGB memilih memaafkan pria berinisial SHS tersebut. SHS juga telah meminta maaf dan mengakui kesalahan melalui secarik surat bermeterai.
"Surat permohonan maaf yang disampaikan oleh yang bersangkutan sudah cukup menjelaskan apa yang terjadi. Saya berharap peristiwa yang menimpa saya dan istri bisa menjadi pembelajaran agar kita semua tulus dalam berbangsa, menghormati satu sama lain, tidak menganggap orang atau kelompok lain lebih rendah dibanding kita. Kata-kata yang baik bisa membangun, kata-kata yang buruk bisa menghancurkan," kata TGB kepada detikcom mengenai peristiwa tersebut, Jumat (14/4).
TGB menyatakan pertimbangan dia tidak memproses penghinaan ini lebih lanjut karena SHS sudah meminta maaf. Menurut TGB, sejak awal sebetulnya dia merasa sangat terpaksa membawa persoalan itu ke kantor polisi di bandara.
"Sesungguhnya kami menyayangkan harus membawa ini ke polisi bandara, tapi yang bersangkutan saat itu terus-menerus mengumpat, bahkan setelah tiba di kantor polisi. Namun akhirnya yang bersangkutan minta maaf, jadi ya sudahlah. Semoga jadi pembelajaran untuk kita semua," tutur TGB. (fjp/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini