Cagar Budaya di Serang Jadi Lapangan Bola, Ini Respons Kemendikbud

Cagar Budaya di Serang Jadi Lapangan Bola, Ini Respons Kemendikbud

Bahtiar Rifa'i - detikNews
Kamis, 13 Apr 2017 18:08 WIB
Foto: Cagar Budaya di Serang jadi lapangan bola (Bahtiar-detikcom)
Serang - Hilmar Farid, Dirjen Kebudayaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), mengatakan situs cagar budaya bisa dimanfaatkan untuk berbagai hal. Dengan catatan tidak mengubah atau mempengaruhi bangunan pokok cagar budaya. Termasuk Benteng Speelwijk yang dijadikan lapangan sepakbola di Banten.

"Kalau main bola selama tidak ganggu situs nggak masalah. Sebetulnya itu ada problem di zona satu di lingkungan benteng. Kita lihat case by case, kalau melarang anak main bola di sana sama saja melarang orang datang ke museum. Karena museum bukan hanya untuk dilihat, tapi bisa digunakan tempat tari bahkan pertunjukan. Poin utamanya tidak merusak," kata Hirmar saat berbincang dengan detikcom, Kamis (13/4/2017).

Hilmar mengungkapkan bahwa situs cagar budaya Benteng Speelwijk di kawasan kota Banten Lama penguasaannya ada di pemerintahan Kota Serang. Meskipun perwakilan Dirjen Kebudayaan Kemendikbud dalam hal ini Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) ada di sana, tapi tidak memiliki kekuasaan wilayah. Namun, jika ada penyalahgunaan terhadap situs cagar budaya, pemerintah setempat dapat ditegur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Cuma kekuasaannya memang kalau dalam kasus seperti benteng itu (Speelwijk), mestinya yang bergerak pemerintah kota," katanya.

Dirjen Kebudayaan sendiri sebetulnya mengusulkan ada badan yang khusus mengelola kota situs cagar budaya Banten Lama. Namun hal itu sampai sekarang belum terjadi karena belum ada kesepahaman antara stakeholder yang ada di sana. Hilmar juga mencontohkan seperti pengelolaan Masjid Agung Banten, sampai saat ini pengelolaannya masih terjadi tarik-menarik dari berbagai kepentingan.

"Usulan bikin badan pengelola itu bagus, pengelolaannya bisa jauh lebih (baik). Sekarang kan kesannya (Banten Lama) terbengkalai," tuturnya.

Benteng Speelwijk, merupakan sebuah situs cagar budaya karya arsitek Hendirck Lucas Cardeel pada masa Sultan Banten Abu Nashi Abduh Qohhar tahun 1672-1684. Benteng berada di Kampung Pamarican, Kelurahan Banten, Kasemen. Bangunan ini dibangun selama 4 tahun dari 1681 sampai 1684. Nama Speelwijk sendiri diambil oleh sang arsitek untuk menghormati Gubernur Hindia Belanda ke 14, Cornelis Janszoon Speelman.

Dinding benteng yang terbuat dari campuran batu, pasir dan kapur setinggi 3 meter dibangun oleh buruh-buruh dari Cina pada waktu itu. Kondisi saat ini begitu sangat memprihatinkan. Selain banyak sampah di parit-parit sekitar benteng, lapangan sepakbola juga berpotensi merusak keutuhan benteng sebagai cagar budaya. (bri/rvk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads