"Berapa persen bedanya, 2,3%, Anies-Sandi lebih unggul, dengan tingkat elektabilitas Ahok-Djarot sebesar 46,17%, Anies-Sandi sebesar 48,40%, dan yang tidak menjawab sebanyak 5,44%," kata Direktur Indomatrik Husin Yazid saat rilis di Cafe Bangi Kopitiam, Jalan Agus Salim Nomor 57, Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (13/4/2017).
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Husin mengatakan, dari 1.250 responden, 95,78% di antaranya sudah mengikuti pilkada pada putaran pertama lalu. Sedangkan sisanya, 4,22%, tidak mengikuti.
"Dari gambaran ini semua, dari sampel 1.250, ternyata 95%-nya itu mereka yang sudah mengikuti pilkada putaran pertama, 4,22% yang tidak mengikuti putaran pertama," ujarnya.
Sementara itu, Husin mengatakan konstituen tidak terpengaruh atas ajakan elite politik. Sebab, survei ini menyimpulkan figur pasangan masing-masing memiliki peran penting dalam menentukan pilihan nantinya.
"Artinya, pilkada kali ini adalah pertarungan figur. Bisa juga bahwa kenapa Ahok-Djarot terpilih karena sebagian besar mengatakan mereka jujur dan kinerja bagus. Begitu juga yang memilih Anies-Sandi, mereka mengatakan ingin perubahan serta program dianggap bagus," ucapnya.
Berdasarkan hasil survei, anjuran atau ajakan elite politik tidak mempengaruhi 62,24% konstituen. Sedangkan yang terpengaruh sebesar 22,41% dan yang masih ragu sebesar 15,35%. (erd/erd)