"Dari keterangan pihak keluarga, baru lima hari lalu korban bercerai dengan istrinya. Sejak bercerai, korban suka termenung sendirian," kata perwira urusan Humas Polresta Inhu, Iptu Yarmen Djambak kepada detikcom, Kamis (13/4/2017).
Menurut Yarmen, dari keterangan pihak keluarga korban, sejak perceraian korban memang selalu termenung. Korban juga suka menyendiri dan sedikit makannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasus bunuh diri ini, kata Yarmen, pertama kali ditemukan oleh adik kandungnya, Poniah. Pada Rabu (12/4) sekitar pukul 18.30 WIB, saksi mendatangi rumah korban. Ketika itu korban tidak terlihat dalam rumah yang pintunya dalam keadaan terbuka.
"Selanjutnya Poniah mencari korban ke rumah lama yang letaknya di sebelah. Di sana menemukan abangnya sudah tergantung di ruangan dapur," kata Yarmen.
Melihat kejadian itu, kata Yarmen, saksi memberitahukan ke warga lainnya. Polisi langsung mendatangi lokasi setelah mendapatkan informasi.
"Saat korban dilepaskan dari tali, kondisinya sudah meninggal dunia," kata Yarmen.
Dari pemeriksaan tim medis, kata Yarmen, terdapat sperma di alat vital korban. Ada juga air liur dari mulut korban.
"Dari pemeriksaan dokter, bahwa di tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Korban gantung diri dengan benang nilon putih dan dua jeriken untuk pijakan," kata Yarmen.
Pihak keluarga juga tidak bersedia dilakukan autopsi. "Pihak keluarga sudah mengikhlaskan atas kejadian tersebut, sehingga tidak memerlukan autopsi," ujar Yarmen.
(cha/fdn)











































