Pada abad ke-15 Tahun 1511. Wure menjadi pusat penyebaran agama oleh bangsa Portugis. Berziarah ke Wure merupakan rangkaian sebelum acara puncak prosesi Semana Santa di Kota Larantuka, Jumat (14/4/2017).
"Portugis yang awalnya menjajah Malaka melakukan eksodus besar-besaran ke Indonesia bagian timur dan menyinggahi Pulau Solor di Lohayong, Flores Timur. Mereka membawa semua ornamen milik mereka, termasuk patung-patung yang bernilai religius," tutur Lambertus Sakera kepada detikcom, Kamis (13/4/2017).
Di desa Wure inilah terdapat sebuah Kapela Senhoor atau Kapela Tuan Berdiri. Di sini terdapat patung Yesus di Hadapan Pilatus setinggi dua meter. Persis di bawah kaki patung, terdapat satu patung ayam setinggi setengah meter.
"Menurut sejarah, Ayam itu dibeli oleh patung Tuan Berdiri, dan saat si penjual mau menagih uang, tahu-tahu ayam itu sudah jadi patung," kata Lambertus.
Selain itu, kapela ini menyimpan patung jenazah Yesus yang ditidurkan di sebuah keranda.
Foto: Semana Larantuka (Petrus-detikcom) |
Pantauan detikcom, untuk menuju desa Wure, peziarah menggunakan perahu motor yang telah disiapkan oleh panitia di Pantai Palo, Kelurahan Sarotari, Larantuka. Sebelum menaiki perahu, peziarah wajib mendata identitas ke panitia. Lamanya perjalanan menuju Desa Wure sekitar 10 menit.
Tiba di Kapela Senyora, ribuan peziarah memadati Kapela (gereja) Senyora. Mereka menunggu giliran untuk mencium patung Yesus sambil berdoa. Usai mencium patung Yesus, peziarah kembali menaiki perahu kembali ke Kota Larantuka. (rvk/hns)












































Foto: Semana Larantuka (Petrus-detikcom)