Saat membuka acara, Ira, yang tampil cerah dengan blazer biru muda, sempat menyapa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Tapi ia tidak menjabat tangan semua kandidat seperti saat debat perdana pada Januari lalu.
"Saya akan menyapa mereka, namun tak menjabat tangan. Kalaupun saya menjabat tangan, kalaupun jabat tangan, saya tak akan menceritakan apa yang saya rasakan," ucap Ira mengawali debat di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (12/4/2017).
Saat memandu acara, ketegasan Ira berlanjut ketika para pendukung menyoraki Sandi saat memaparkan program OK O-Care. Ira pun mengingatkan para pendukung paslon tetap menjaga komitmen menciptakan kenyamanan selama debat berlangsung. Dia meminta floor director mengeluarkan siapa saja yang mengganggu jalannya debat. Ira menyebut ada aduan dari paslon yang merasa terganggu oleh sorakan dari para penonton.
"Kepada floor director, harap dicatat dan dikeluarkan bila ada pendukung bagi pasangan nomor 2 dan nomor 3 yang melanggar aturan. Kita sudah komitmen untuk menjaga kenyamanan. Tolong floor director ketika ada yang melanggar langsung dikeluarkan," kata Ira.
Ira juga sempat membantu membacakan pertanyaan yang disampaikan perwakilan komunitas nelayan bernama Iwan kepada Djarot dan Sandi. "Apakah kedua gubernur akan memperbaiki kehidupan nelayan, apakah mau menghentikan reklamasi?" ujar Ira, menirukan ucapan Iwan.
Setelah debat berlangsung, Ira mengajak para kandidat berswafoto. Cekrek! Senyum lepas antara Ira dan para kandidat terabadikan dalam bingkai foto.
![]() |
"Harusnya bisa lebih panas ya, tapi mungkin terutama kita mencoba memberikan ruang itu di segmen 4 dan 5, mereka adalah debat terbuka gitu ya, langsung antara cagub dan cawagub. Tapi ini balik lagi pada soal karakter dan aturan, tapi saya menghargai apa yang dilakukan oleh KPU Jakarta," tutur Ira seusai debat. (dkp/erd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini