Pascakematian Siswi SMKN 3 Padangsidimpuan, Gurunya Menghilang

Pascakematian Siswi SMKN 3 Padangsidimpuan, Gurunya Menghilang

Audrey Santoso - detikNews
Kamis, 13 Apr 2017 11:09 WIB
Foto: Ari Saputra/detikcom
Padang Sidempuan - Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mengendus gelagat mencurigakan dari pihak SMK Negeri 3 Padangsidimpuan terkait dengan kematian siswa kelas XII, Amelia Nasution (19). Ketiga guru yang disebut-sebut melakukan intimidasi menghilang pascakematian Amelia.

"Menurut informasi, sejak kematian Amel (Amelia, red), ketiga guru yang diduga melakukan intimidasi karena status media sosial Amel dan dua kawannya terkait kebocoran jawaban ujian di sekolahnya sudah tidak terlihat hadir di sekolah," ujar Sekjen FSGI Retno Listyarti dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Kamis (13/4/2017).

Retno menduga ada upaya-upaya dari pihak tertentu untuk mengaburkan fakta tentang latar belakang Amelia bunuh diri. Pihak tersebut sengaja menyebarkan isu Amelia bunuh diri karena masalah hubungan asmara dan keluarga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mengaburkan fakta, yaitu Amel bunuh diri bukan karena intimidasi gurunya, tetapi masalah pacaran dan keluarga. Sementara warga sekitar dan teman-teman Amel tahu Amel tidak punya pacar," ucap Retno.

Masih kata Retno, FSGI kecewa terhadap pernyataan Kepala Dinas Pendidikan Pemprov Sumatera Utara Arsjad Lubis yang menyimpulkan Amelia menenggak racun tanaman karena masalah keluarga.

"Kadisdik Sumatera Utara diduga tidak mengetahui persis permasalahan ini dan hanya menerima penjelasan sepihak dari sekolah, tanpa melakukan cross check dengan keluarga korban dan kedua teman korban," ucap Retno.

Diketahui, teman Amel berinisial IR dan R diperiksa kepolisian sebagai saksi setelah ayah Amel membawa masalah ini ke ranah hukum. Dua teman Amel disebut-sebut turut mendapat intimidasi dari terduga oknum guru.

FSGI juga mengomentari pernyataan Arsjad soal tak ada kebocoran kunci jawaban Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dalam kasus percobaan bunuh diri Amel.

"Status yang diunggah Amel dan kedua kawannya adalah kebocoran Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN), bukan UNBK. Karena saat UNBK berlangsung, Amel sudah tidak bisa mengikuti UNBK karena dirawat di RSUD Padangsidimpuan," ujar Retno.

Dia menambahkan FSGI akan terus mengawal kasus percobaan bunuh diri Amel yang saat ini baru berjalan di kepolisian setempat.

"Akan terus memantau perkembangan kasus meninggalnya Amelia Nasution," tutur Retno.

Percobaan bunuh diri Amel diduga dilakukan karena ada intimidasi dari oknum guru di sekolahnya. Dia dan dua temannya disebut mem-posting soal oknum guru yang dengan sengaja membocorkan kunci jawaban di akun Facebook-nya.

Amel dan dua temannya lalu dipanggil oleh pihak sekolah dan diduga mendapat intimidasi. Akibatnya, Amel lalu menenggak racun karena tak kuat diintimidasi. (aud/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads