Live Report: Debat Final Ahok-Djarot vs Anies-Sandi

Live Report: Debat Final Ahok-Djarot vs Anies-Sandi

Indah Mutiara Kami, Gibran Maulana Ibrahim - detikNews
Rabu, 12 Apr 2017 18:59 WIB
Foto: tim detikcom
22:31

Debat Ditutup dengan Kata 'Maaf'

Debat final Pilgub DKI 2017 ditutup dengan pernyataan dari Ahok-Djarot dan Anies-Sandi. Ira Koesno mengatakan selama proses ini ada saling serang dan saling sindir. Dia bertanya soal kata maaf di antara mereka.

"Bantuan sosial berhenti, proyek berhenti, perda berdasarkan sebuah agama muncul jika gubernur baru muncul, itu semua salah. Gubernur baru akan merangkul semuanya termasuk kepada mantan lawan ketika Pilkada," ucap Anies.

Anies mengatakan semua hal yang diucapkan saat Pilkada adalah sejarah. "Bila ada keliru, kami mohon maaf," imbuhnya.

"Dahulu bambu runcing, sekarang pakai paku tusuk sebelah kanan untuk perubahan," tutupnya.

Lalu giliran Ahok menyampaikan pernyataan penutup. Dia tidak hanya meminta maaf pada Anies-Sandi tapi juga ke Agus-Sylvi.

"Saya mau sampaikan dengan kepada Pak Agus dan Bu Sylvi juga tentu kepada pasangan nomor tiga, dalam debat apabila kami petahana, kami mengeluarkan apa yang kami kerjakan seolah mengecilkan nomor 1 dan nomor 3, kesannya kadang seolah kami meledek atau apa," ucap Ahok.

"Tidak ada sama sekali, ini kebetulan saja kami bicara lebih banyak. Sekali lagi mohon maaf kepada orang Jakarta," tutupnya.

22:23

Anies: Jangan Kebencianmu Membuatmu Tidak Adil

Anies menanggapi pertanyaan moderator soal cara peredam kondisi di Jakarta. Dia menegaskan bahwa pemimpin harus adil

"Jangan sampai kebencianmu terhadap suatu kaum membuatmu tidak adil karena itulah kami memimpin Jakarta sebagai gubernur semuanya, lintas agama, lintas etnis, sikap itu satu, ini bukan tentang Anies-Sandi bukan tentang kita," ucap Anies.

Dia menegaskan ingin menjaga persatuan di Jakarta. Menurutnya ada tanggung jawab moral dari proses ini.

22:16

Djarot Janji Rangkul Anies-Sandi Usai Pilkada

Sebuah video tentang perbedaan pilihan di Pilkada diputar di sesi berikutnya. Ira Koesno lalu bertanya soal langkah strategis para calon untuk meredakan kondisi di Jakarta apapun hasilnya.

Djarot mengatakan saat ini masih ada pihak-pihak yang belum bisa memahami perbedaan pilihan. Dia menyatakan akan selalu menggandeng Anies-Sandi.

"Apapun hasilnya kami akan menelepon Pak Anies dan Pak Sandi. Yang kedua kami akan menggandeng, apapun hasilnya apakah menang apakah kalah untuk diajak bicara untuk membuktikan bangsa kita menjunjung tinggi toleransi," ucap Djarot.

Dia menegaskan bahwa Bhineka Tunggal Ika harus dijunjung sehingga apapun pilihannya, warga tetap harus bersatu. Warga dan tokoh masyarakat akan dirangkul.

"Jakarta ini milik kita bersama wajib kita jaga," ucapnya.

22:08

Debat Soal DP Rp 0, Ahok Anggap Anies Penuh Retorika

Ahok mendapat giliran bertanya ke Anies. Dia mengaku heran dengan program DP Rp 0 yang dijanjikan oleh Anies-Sandi.

"Rumah yang bapak sediakan itu rumah tapak atau rusun? Untuk penghasilan Rp 7 juta atau 3 juta?" tanya Ahok.

Anies lalu meluruskan pertanyaan Ahok yang dianggapnya keliru. Dia menegaskan program DP Rp 0 adalah soal pembiayaan.

"Ini agak keliru, kami tidak bicarakan bangun rumah, kami bicarakan pembiaaannya. Kenapa penting, warga bisa beli rumah, pilihannya bervariasi dengan range harga bervariasi," ucap Anies.

Tapi menurut Ahok, Anies tidak menjawab pertanyaannya. Dia memaparkan hasil kerjanya membangun rusun hingga program-program hunian bagi warga.

"Saya dari tadi tidak menemukan jawabannya. Terlalu beretorika," ucap Ahok menanggapi Anies.

21:57

Debat Panas Anies vs Ahok Soal Keadilan di Jakarta

Debat Ahok dan Anies soal keadilan di Jakarta masih berlanjut. "Persatuan bisa dibangun jika ada rasa adil, adil ada program dan kegiatannya, solusi kita dengan membereskan ketimpangan," kata Anies.

Ahok tidak sepakat dengan pernyataan Anies itu. Menurutnya, Anies tidak cukup terinformasi soal kondisi di Jakarta saat ini.

"Siapa bilang Jakarta tidak adil?" kata Ahok.

Dia memaparkan kebijakan soal PBB, pembelian daging, KJP, hingg transportasi dan kesehatan. "Nelayan sekarang lebih baik gak? Itu adil," tegas Ahok.

Anies mengatakan pernyataan Ahok yang menyebutkan Jakarta sudah adil sebagai hal yang unik. "PR masih banyak. Datanglah ke Krukut, rasakan ketimpangan yang luar biasa," ucap Anies.

21:52

Ditanya Anies Cara Mempersatukan, Ahok: Pemimpin Harus Adil

Anies bertanya ke Ahok soal cara merangkul dan memimpin semua elemen di Jakarta. Dia meminta Ahok memaparkan langkah Ahok membangun persatuan di Jakarta.

"Kebetulan Pak Anies belum pernah jadi bupati, DPR. Saya ini bupati dari komunitas beragam. Ketika pilkada suasanaya mirip, ada ancaman tidak mensalatkan yang memilih saya ada di kampung saya. Begitu selesai, selesai. Kenapa bisa (bersatu)?" ucap Ahok.

"Jadi pemimpin itu cuma satu. Adil, tak terima suap, tak berpihak, otomatis rakyat merasakan manfaatnya," tegas Ahok.

Anies kembali menegaskan bahwa kunci mempersatukan rakyat ada di kepemimpinan. "Berkomunikasi dengan suasana positif, bukan negatif," ucapnya.

"Langkah yang kita lakukan konkret hari ini ada terkotak-kotak ada sekat-sekat maka gubernur wagub akan jadi jembatan komunikasi antara kelompok warga, gubernur membereskan masalah ketimpangan di Jakarta. Karena persatuan hanya bisa dibangun dengan perasaan adil, dan rasa adil bukan di kata-kata tapi pada programnya pada kegiatannya karena itu solusi untuk membangun perasaan bersatu dengan membereskan ketimpangan," papar Anies lagi.

21:42

Saling Sindir 'Jangan Bohong' di Debat Ahok vs Anies Soal Reklamasi

Masuk ke giliran Ahok bertanya ke Anies di sesi debat terbuka antarcagub. Ahok mengungkap beberapa pernyataan Anies soal reklamasi, ada yang tegas menolak ada pula yang menggunakan untuk kepentingan publik.

"Kalau reklamasi ditolak, yang terlanjur dibangun mau diapakan? Bagaimana cara menghadapi putusan Keppres Pak Harto? Bagaimana membatalkan reklamasi yang akan menyerap 11,2 juta tenaga kerja?" tanya Ahok.

Anies kembali menunjukkan perbedaannya dengan Ahok. "Ini soal keberpihakan," jawabnya.

Anies mengatakan Keppres di era Pak Harto menyebutkan bahwa kewenangan reklamasi ada di tangan gubernur. "Saat saya gubernur akan memanfaatkan reklamasi untuk rakyat banyak," ujarnya.

Ahok langsung membalas. "Saya kira jangan bohong," katanya ke Anies.

Dia memaparkan berbagai peruntukan reklamasi yang ditujukan untuk warga. Jawaban Ahok itu dibalas lagi oleh Anies.

"Memang jangan bohong dalam kampanye, warga Bukit Duri tahu persis," kata Anies.

Ahok balas menjelaskan soal kondisi di Bukit Duri. "Jangan mengacaukan seperti itu," ucap Ahok.

21:35

Anies: Ahok Tunjuk Perusahaan CSR, Kami Bikin Konsorsium

Debat Ahok dan Anies soal akses pendidikan masih berlanjut. Ahok heran karena dia selalu dituding membela pengusaha ketika melibatkan swasta di Pemprov DKI.

Anies lalu mengungkap perbedaan dia dan Ahok dalam melibatkan perusahaan CSR. Menurutnya, Ahok selama ini menunjuk langsung CSR yang dilibatkan di DKI.

"Kita sama-sama ingin melibatkan swasta, tapi beda sekali pelibatanny. Pak Basuki menunjuk CSR, kami bentuk konsorsium, tak hanya perusahaan yang kenal dengan gubernurnya," ucap Anies.

21:30

Anies Ungkap Beda Gagasannya dan Ahok Soal Akses Pendidikan

Debat Pilgub DKI memasuki babak antar cagub yaitu antara Ahok dan Anies. Anies yang mendapat kesempatan bertanya lalu memaparkan data pendidikan di Jakarta dan menanyakan solusi akses pendidikan ke Ahok.

Ahok mengatakan saat ini angka partisipasi kasar terkait pendidikan meningkat. Dia mengatakan saat ini banyak anak yang tidak bisa dipaksa untuk sekolah, oleh sebab itu dia menjanjikan ada perekrutan PHL. Ahok menegaskan anak yang tidak sekolah tidak dibiarkan begitu saja.

Anies mengkritik jawaban Ahok yang dianggap hanya menggunakan pemerintah sebagai alat. Bedanya, Anies mengajak civil society dan perusahaan.

"KJP Plus juga untuk anak putus sekolah sehingga bisa dimanfaatkan untuk kursus. Kita juga menggerakkan swasta," kata Anies.

21:21

Debat Sandiaga vs Djarot Soal Kestabilan Pangan

Masih di sesi debat cawagub, Sandiaga meminta pandangan Djarot soal kestabilan harga pangan. "Saya ingin meminta wisdom dari bapak karena pernah jadi Wali Kota Blitar dan sebetulnya punya kans jadi gubernur tapi menyerahkan ke Pak Basuki," ucap Sandi.

Djarot mengatakan salah satu persoalan yang ada adalah melonjaknya harga bawang merah dan cabai. Dia mengaku sudah bekerja sama dengan Jawa Tengah. Operasi pasar juga dilakukan.

"Saya yakin harga bisa dikendalikan," ucapnya.

Sandiaga menganggap hal itu cuma janji-janji belaka. Menurutnya, Pemprov DKI harus punya inisiatif lebih karena warga sudah mengeluh.

"Memang kita di kelas menengah atas tidak merasakan tapi warga menengah bawah mengeluh dan menantikan solusi, solusi bapak enak tapi kenyataannya tidak," ucap Sandiaga.

Djarot kembali memaparkan bahwa subsidi juga diberikan ke calon menengah ke bawah dengan operasi pasar. Sandi membalas jawaban-jawaban Djarot yaitu bahwa kuncinya adalah untuk memastikan pasokan aman.

21:12

Sandiaga Tepis Keraguan Djarot Soal Mengelola SKPD

Masih soal anggaran, Djarot menegaskan kepada Sandiaga bahwa pengelolaan anggaran di perusahaan dan pemerintahan berbeda. Pembahasan anggaran harus melibatkan banyak SKPD.

Sandiaga menepis keraguan Djarot. Dia pernah mengelola unit lebih banyak daripada jumlah SKPD di Pemprov DKI.

"Bapak punya 23 SKPD, saya pernah mengelola lebih banyak daripada itu. Intinya mengelola komunikasi dengan bawahan," ucapnya.

21:09

Ditanya Djarot Soal KUA PPAs, Sandiaga: Itu Apa Ya?

Djarot dan Sandiaga berpelukan sebelum sesi debat khusus cawagub. Djarot lalu mengajukan pertanyaan soal perumusan KUA PPAS yang merupakan tugas seorang wagub.

"KUA PPAS itu apa ya?" tanya Sandiaga.

Djarot lalu menjelaskan bahwa KUA PPAS adalah terkait penyusunan anggaran. Sandiaga menjelaskan bahwa dia dan Anies solid. Dia fokus mengurus ekonomi infrastruktur, Anies soal pembangunan SDM.

"Saya mengelola usaha, dan itu maju karena keuangannya rapi. Nanti angagran dirumuskan dengan baik. Anggaran terserap dengan baik dan hasilnya WTP," ucap Sandiaga.

21:01

Sandiaga Sempat Ingin Cium Tangan Djarot

Saat jeda antara segmen dua dan segmen tiga. Saat itu, Djarot sedang menyambangi Anies dan Sandiaga yang sedang mengobrol. Namun, tidak terlihat Ahok ikut bersama Djarot, karena Ahok langsung turun ke belakang panggung saat jeda.

Terlihat ketiganya mengobrol secara santai. Tidak ada ketegangan yang terlihat dari mereka. Saat sedang berbincang, nampak Anies menjabat tangan Djarot. Namun, tidak terdengar apa topik yang mereka bicarakan.

Momen lucu terjadi ketika Sandiaga menjabat tangan Djarot. Sandiaga hampir mencium tangan Djarot, namun Djarot buru-buru menarik tangannya. Usai mengobrol ketiganya langsung kembali ke kursinya masing-masing.

20:58

Anies Tolak Reklamasi, Ahok Janjikan Manfaat untuk Nelayan

Ahok-Djarot dan Anies-Sandi mendapat pertanyaan dari anggota komunitas nelayan, bernama Irwan. Sebagai nelayan yang tinggal di Pantai Jakarta sudah turun temurun, Irwan minta solusi bagi kehidupan nelayan.

Anies mengatakan bahwa 12 ribu nelayan di Jakarta kini kesejahteraannya belum diperhatikan. Itulah alasan dia menolak reklamasi.

"Reklamasi sangat buruk dampaknya," tegas Anies.

Dia memastikan ada program kewirausahaan bagi nelayan, termasuk pelatihan hingga sekolah. Hasilnya, nelayan akan lebih produktif.

Sementara itu, Ahok menceritakan kondisi Muara Angke saat ini. Dia menegaskan tidak punya niat untuk mengusir para nelayan melainnkan menyiapkan fasilitas.

"Supaya nelayan ada tempat sandar termasuk penyimpanan ikan, pengolahan ikan," ujarnya.

Ahok mengatakan banyak pekerjaan yang harus diselesaikan di pantai utara, di antaranya adalah tanggul untuk tambatan kapal, perumahan di tepi tanggul, hingga restoran apung dan lapangan bola.

"Dengan adanya reklamasi, nelayan berhak tinggal di sana," tegas Ahok.

20:49

Ahok Minta Maaf ke Penghuni Rusun, Anies Cerita DP Rp 0

Debat memasuki sesi tanya jawab dari komunitas rusun dan toilet untuk semua. Ada Pak Karto yang menceritakan hidup di Rusun Jatinegara karena mereka direlokasi akibat normalisasi Ciliwung. Dia mengeluh rusun yang sering bocor.

Ahok mengaku bahwa ada rusun-rusun yang kualitasnya kurang baik. "Itu dibangun oleh kontraktor maling jadi berakibat seperti itu," ucapnya.

Kini, pihaknya memperlambat pembangunan rusun agar mutunya baik. Ahok juga menegaskan bahwa penghuni rusun namun hanya kontribusi untuk pemeliharaan.

"Harus kita akui saat memindahkan ada unsur sosial tak kami perhatikan, soal tempat dagang," ucapnya.

"Ada kesalahan desain masa lalu, saya mohon maaf," sambung Ahok.

Sementara itu, Anies menyebut ada pertanyaan-pertanyaan yang muncul soal kondisi rusun serta cerita penderitaan rusun. Dia menegaskan bahwa gubernur bukan hanya soal pembuatan aturan.

"Dalam memimpin, gubernur bukan sekadar melaksanakan peraturan. Penderitaan rakyat, penderitaan gubernur. Ini bukan statistik, ini perasaan," ucapnya.

Dia menjanjikan warga bisa memiliki rumah dengan mudah. "Bukan dipindahkan ke jauh tapi memiliki rumah di situ dengan DP Rp 0," ujar Anies.

20:41

Ahok Heran Dianggap Tidak Bottom Up Soal Transportasi

Masih dalam topik transportasi, Anies dan Ahok mendapat giliran untuk menanggapi jawaban pesaingnya. Anies mengatakan dia akan menyesuaikan rute dengan mobilitas warga. Anies juga akan melibatkan transportasi online.

"Kita membangun integrasi itu dengan transportasi online, itu kita lakukan. Kita juga pastikan tidak top down. Kami akan undang warga terlibat, anda membantu merumuskan rutenya," ucap Anies.

Ahok mengaku heran apabila dia dianggap tidak bottom up dalam kebijakan transportasi. Dia menegaskan sudah melibatkan warga lewat e-ticket.

Dia juga menampung masukan dari warga, wujudnya adalah dengan bus kelas dunia, kursi menghadap ke depan, hingga fasilitas lain agar penumpang bus nyaman.

20:35

Ahok dan Anies Ditantang Wujudkan Transportasi Gratis

Warga meminta transportasi di Jakarta digratiskan. Apa tanggapan para calon?

Anies mengatakan saat ini 30 persen biaya hidup dipakai untuk transportasi. Dia kini menggagas integrasikan dalam bentuk OK Otrip. Dalam bentuk bus kecil, bus menangah, BRT, MRT, LRT.

"Kita ingin semua moda tersambungkan. Sekarang belum, masih jalan sendiri," ucap Anies.

Integrasi itu mulai dari biaya, manajemen, hingga subsidi. Anies berjanji biaya Rp 5000 untuk naik semua transportasi di Jakarta.

Sementara itu, Ahok mengatakan pihaknya sudah mengajak penggunaan e-ticket untuk memantau rute pengguna transportasi umum. Transportasi gratis juga sudah dijalankan bagi mereka yang bergaji UMP mulai dari marbot, pengguna rusun, hingga lansia.

20:26

Sempat Ada Keributan Kecil di Arena Debat

Sempat terjadi keributan kecil antara petugas keamanan di dalam lokasi debat pamungkas Pilgub DKI dengan beberapa pendukung paslon. Keributan tersebut terjadi saat memasuki jeda segmen pertama debat.
Beberapa pendukung yang terlambat datang ke lokasi acara mencoba masuk dari pintu keluar. Hal tersebut coba dihalangi oleh petugas keamanan. Keributan pun tak terhindari.
Petugas pun dengan sigap menhentikan para pendukung yang ingin masuk sehingga keributan tidak melebar. Petugas langsung menutup pintu keluar sehingga tidak ada lagi pendukung yang masuk dari pintu keluar.
20:25

Anies-Sandi Berkemeja Biru, Djarot Berpeci

Foto: Bisma Alief/detikcom

Pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta hadir dengan tampilan berbeda pada debat putaran kedua Pilgub DKI 2017 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan. Ada pasangan yang mengganti warna pakaian, ada juga yang menambah tampilan dengan mengenakan peci.

Pasangan cagub-cawagub nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat hadir tetap dengan kemeja yang menjadi ciri khas mereka, yaitu kemeja kotak-kotak berwarna merah. Yang berbeda, Djarot tampil dengan mengenakan peci berwarna hitam seperti yang ada di surat suara.

Sementara, pasangan nomor urut 3, Anies Baswedan-Sandiaga Uno tampil dengan warna kemeja yang berbeda dari tiga debat sebelumnya di putaran pertama. Bila biasanya Anies-Sandiaga mengenakan kemeja berwarna putih, kini mereka mengenakan kemeja berwarna biru langit. Peci hitam yang menjadi ciri khas mereka, tetap mereka kenakan.

20:23

Sandiaga Bersyukur 'Diprovokasi' Djarot

Djarot meragukan modal Rp 200 juta untuk pembentukan OK OCE karena dia tidak yakin UMKM bisa mendapat dana sebesar itu. Sandiaga membalas pertanyaan Ahok itu.

Dia mengatakan sudah ada 12.000 peserta OK OCE. OK OCE Mart menggunakan kontainer dan dana Rp 200 juta itu dibagi-bagi.

"Alhamdulillah berkat Pak Djarot memprovokasi, kita bisa hadirkan solusi UMKM," ucap Sandiaga.

20:19

Ahok Minta Pengusaha UMKM Buka Rekening, Sandiaga Paparkan OK OCE

Debat memasuki sesi pertanyaan dari komunitas. Komunitas UMKM mengadu masalah modal yaitu kesulitan punya KUR. Ahok lalu mendapat giliran pertama untuk menjawab.

"2 tahun terakhir saya gencar memaksa pelaku usaha buka rekening bank untuk mempelajari arus kas usaha," kata Ahok.

Selain rekening, Ahok juga mendorong pengusaha kecil punya sertifikat untuk pengembangan. "Kami ingin semurah mungkin bagi hasilnya 80-20 tapi tolong uangnya masuk ke bank," tambahnya.

Di sisi lain, Sandiaga bercerita bahwa dia sudah 15 tahun memperdalami UMKM. Lewat OK OCE, dia menjanjikan pemasaran, jaringan, hingga permodalan. Ada pula kredit khusus untuk perempuan.

20:13

Djarot Punya 'Ketuk Pintu', Sandiaga Tawarkan OK OCare

Cagub-cawagub DKI mendapat pertanyaan soal terobosan di bidang kesehatan yang bukan hanya kuratif tapi juga pencegahan. Anies mengatakan di banyak tempat hanya fokus pengobatan.

"Fokus kita kesehatan warga dan kesehatan lingkungan," kata Anies.

Dia akan merekrut tenaga medis yang berkeliling untuk memastikan tidak hanya keluarga yang sehat tapi juga lingkungan sehat. Dia menegaskan tidak boleh ada warga yang kelaparan di Jakarta.

"Ada nenek di Koja, bukan hanya renta tapi juga mengaku lapar. Ini tidak boleh terjadi," tegasnya.

Di sisi lain, Djarot menyatakan sudah punya program 'Ketuk pintu layani dengan hati' yang melibatkan puskesmas di garis depan untuk preventif dan promotif. Petugas datang ke rumah warga untuk mengecek kesehatan. PKK dan dasa wisma juga diefektifkan serta pembangunan RPTRA.

Sandiaga menanggapi. Dia mengaku punya program baru yaitu OK OCare.

"Saat ini kita lebih banyak dana ke kuratif. Kita ingin ubah ke preventif," tegasnya.

19:59

Cara Ahok dan Anies Jalin Hubungan dengan DPRD

Cagub-cawagub DKI mendapat pertanyaan soal hubungan dengan DPRD, termasuk cara menggolkar APBD. Mendapat giliran pertama, Ahok bercerita tentang pengalamannya saat pernah 'tegang' dengan DPRD DKI di tahun 2015.

Ahok mengatakan dia punya program e-Musrenbang hingga smart city. Yang terpenting adalah transparansi.

"Jangan suudzon ke semua anggota dewan, ada yang baik, hanya ada oknum tertentu," ucap Ahok.

Ketika tidak ada kesepakatan dengan DPRD di 2015, Ahok lalu menggunakan aturan yang mengizinkan kepala daerah boleh mengeluarkan pergub.

Di sisi lain, Anies mengatakan bahwa poin pentingnya adalah memperjuangkan aspirasi warga dan mengutamakan transparansi. Dia juga berjanji akan merangkul DPRD.

"Bagaimana pemimpin bisa merangkul, kami akan mendekati DPRD dengan hormat, tidak melanggar prinsip, sampaikan pada publik tanpa merendahkan siapapun," ucap Anies.

Menanggapi Anies, Djarot mengatakan bahwa dia sudah sepakat sistem penganggaran harus transparan dengan sistem elektronik. Dia juga bercerita tentang pengalaman mengelola APBD untuk mengegolkan KJP.

19:39

Ini 7 Panelis Debat Final Pilgub DKI

Ira Koesno memperkenalkan 7 panelis yang menyusun pertanyaan untuk para calon. Mereka adalah Siti Zuhro, Prijono Tjipyoherijanto, Enny Sri Hartati, Gun Gun Heryanto, Meuthia Ganie Rochman, Yayan Supriatna, dan Imam Prasodjo.

Ada pula komunitas yang dilibatkan dalam debat ini. Ada komunitas UMKM, transportasi, permukiman dan rusun, nelayan, serta pendidikan dan disabilitas.

Ketua KPU DKI Sumarno kemudian memberikan sambutan. Dia menyampaikan tema debat serta format baru di debat kali ini.

19:33

Ira Koesno is Back!

Live Report: Debat Final Ahok-Djarot vs Anies-SandiFoto: Bisma Alief/detikcom

Ira Koesno kembali ke panggung debat Pilgub DKI. Dia membacakan perbedaan debat terakhir ini serta memanggil Ahok-Djarot serta Anies-Sandi ke panggung.

"Saya dipesan untuk tidak salaman. Kalaupun salaman, saya tidak akan cerita apa yang saya rasakan," ucap Ira.

Hal ini merujuk pada peristiwa di debat perdana. Saat itu dia bersalaman dengan tiga pasangan calon. Kemudian, Ira berkomentar bahwa tangan Agus Yudhoyono dingin.

19:22

Ahok-Djarot dan Anies-Sandi Sudah Siap di Bidakara

Ahok-Djarot dan Anies-Sandi akan beradu gagasan di debat final Pilgub DKI malam ini. Mereka berempat sudah berada di arena debat, Hotel Bidakara.

Mereka berempat bersiap di belakang panggung sebelum debat dimulai. Tamu dan para pendukung juga sudah memenuhi ruangan.

Panggung debat kali ini bernuansa oranye dan putih serta pilar-pilar. Debat akan dipandu oleh Ira Koesno yang pernah memandu jalannya debat perdana.

19:16

Selamat Malam!

Ahok-Djarot serta Anies-Sandi bertemu lagi di panggung debat satu-satunya di putaran kedua dan yang terakhir di Pilgub DKI 2017. Tema debat adalah 'Dari Masyarakat Jakarta untuk Jakarta'. Sejumlah isu, antara lain soal kesenjangan dan keadilan sosial, penegakan hukum, dan bonus demografi, akan dibahas dalam debat nanti. Subtema debat tersebut terkait dengan masalah transportasi, tempat tinggal, reklamasi, pelayanan publik berupa pendidikan dan kesehatan, serta UMKM atau dunia usaha.

Berbeda dengan debat pada putaran pertama, kali ini jumlah panelis lebih banyak. KPU DKI Jakarta menunjuk 7 panelis yang akan menyiapkan pertanyaan.

Selain itu, masyarakat dan komunitas dapat berpartisipasi langsung memberi pertanyaan bagi kedua paslon. Pertanyaan tersebut langsung berasal dari masyarakat, tapi akan dikemas oleh KPU agar lebih terstruktur.

Seperti apa serunya debat malam ini? Simak di live report Debat Final Pilgub DKI di detikcom!



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads