Lumpur dan puing-puing kayu memenuhi jalanan di perkampungan. Foto: Dok. Basarnas Kutacane. |
Berdasarkan foto yang diterima detikcom dari Koordinator Pos Basarnas Kutacane, Risky Hidayat, Rabu (12/4/2017), warga melintas di antara puing-puing kayu beragam ukuran. Lumpur dan air sisa banjir bandang juga masih menggenangi perkampungan.
Alat berat dikerahkan membersihkan puing-puing banjir bandang. Foto: Dok. Basarnas Kutacane. |
Alat berat mulai dikerahkan ke lokasi untuk membersihkan lumpur dan berbagai material lain yang terbawa banjir. Di sebuah desa, warga juga mulai menjemur bantal dan pakai di atas atap rumah. Jalanan di sana sudah tidak kelihatan karena tertutup lumpur.
Tim gabungan Basarnas membantu warga desa. Foto: Dok. Basarnas Kutacane. |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dua orang warga dilaporkan tewas akibat bencana alam ini. Foto: Dok. Basarnas Kutacane. |
Dalam foto tersebut, juga terlihat saat warga dan tim gabungan mengevakuasi jenazah bayi berusia 1,5 tahun bernama Terang Sitanggang. Korban berasal dari Desa Lawe Tua Gabungan, Kecamatan Lawe Sigala-Gala, ditemukan siang tadi setelah sebelumnya dinyatakan hilang.
"Kondisi di lapangan dan saat korban bernama Terang Sitanggang ditemukan," kata Risky kepada detikcom.
Saat ini, BPBD sudah mengerahkan sejumlah alat berat untuk membersihkan ruas jalan yang tertimbun longsor dan lumpur agar dapat dilalui pengendara. Pendataan masih terus dilakukan. Posko pengungsian juga sudah didirikan salah satunya di Masjid Simpang Semadam.
(aan/fdn)












































Lumpur dan puing-puing kayu memenuhi jalanan di perkampungan. Foto: Dok. Basarnas Kutacane.
Alat berat dikerahkan membersihkan puing-puing banjir bandang. Foto: Dok. Basarnas Kutacane.
Tim gabungan Basarnas membantu warga desa. Foto: Dok. Basarnas Kutacane.
Dua orang warga dilaporkan tewas akibat bencana alam ini. Foto: Dok. Basarnas Kutacane.