Air keras menurut dr I Gusti Nyoman Darmaputra, SpKK, dari DNI Skin Centre merupakan istilah umum yang dipakai untuk bahan-bahan bersifat iritan kuat. Air keras bisa cairan asam atau basa tinggi sehingga sangat iritatif bisa merusak kulit atau permukaan lainnya yang terpapar.
Darma mengatakan, dampak air keras, tergantung pada jenis air keras yang digunakan, konsentrasi bahan, serta lamanya bahan tersebut menempel di kulit. Untuk kulit, dampak paling fatal adalah kerusakan semua lapisan kulit, sehingga jadi tampak seperti luka bakar berat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini akan menyebabkan jaringan parut yang bersifat permanen dan tidak bisa normal kembali," ujar dokter yang akrab disapa dr Darma tersebut kepada detikhealth, Rabu (12/4/2017).
Sementara jika kasusnya ringan, sambung dr Darma, kemungkinan kulit hanya kemerahan, perih dan bengkak. Seiring berjalannya waktu, luka ringan akibat terkena air keras bisa sembuh dan tidak terlalu berbekas.
Nyoman menjelaskan bekas luka akibat terkena air keras ada berbagai macam. Bekas luka yang ditimbulkan tergantung pada konsentrasi bahan, jenis bahan dan lama kontak cairan tersebut dengan kulit.
"Jadi dapat muncul bekas berupa putih-putih atau bisa sampai jaringan parut. Apabila mengenai area berambut dan konsentrasi bahan kuat, dan terjadi jaringan parut dapat menyebabkan rambut nggak tumbuh," terang dokter yang akrab disapa dr Darma ini.
Namun apabila bekas yang ditimbulkan tergolong ringan, biasanya dokter akan memberikan krim dan perawatan seperti roller atau dengan laser.
Pertolongan Pertama
Untuk pertolongan pertama pada orang yang terkena air keras adalah dengan langsung menghilangkan paparan air tersebut dari kulit. Caranya tentu saja membilas area yang terkena air keras menggunakan air.
dr Darma memperingatkan untuk tidak menempelkan batu es ke area yang terkena air keras. "Sebaiknya nggak perlu pakai es yang ditempel. Takutnya tekanan merusak kulit... Yang utama hilangkan bahan penyebab," jelas dr Darma.
![]() |
Baca Juga: Ini 5 Tips Pertolongan Pertama Bila Terkena Air Keras (fjp/fjp)