Hal itu disampaikan Kapolda Jawa Tengah, Irjen (Pol) Condro Kirono, usai membuka Rakernis Bidang Humas Polda Jateng di Hotel Quest Semarang. Kapolda mengatakan M Ibnu pernah berkomunikasi dengan pelaku di Tuban atas nama Karno yang sama-sama berasal dari Purbalingga tepatnya Desa Candinata, Kutosari, Purbalingga.
"Masih terus kita interogasi sama-sama dengan Densus. Jadi dengan yang di Tuban itu ada satu yang asalnya sama. Ada komunikasi antara pelaku Tuban yaitu Karno dan pelaku Banyumas. Bentuknya ada yang SMS," kata Condro, Rabu (12/4/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Para pelaku juga komunikasi dengan pelaku teroris di dalam tahanan baik di Kedungpane dan Nusakambangan. Dia besuk dan sebagainya," pungkasnya.
Condro juga tidak membantah pelaku teror Tuban yang berasal dari Kota Semarang juga pernah berkomunikasi dengan napi di Lapas. Untuk diketahui, ada dua pelaku yang berasal dari Kota Semarang yaitu Satria Aditama (18) dan Riski Rahmat (22).
Condro menambahkan, pelaku Banyumas sulit dimintai keterangan soal jaringannya, Jamaah Ansaru Daulah (JAD). Namun menurutnya JAD memang berusaha mengembangkan jaringannya walau pimpinanya, Aman Abdurrahman sudah ditahan.
"JAD itu terus mengembangkan jaringannya walau pimpinannya Aman Abdurrahman ditahan. Angkatan baru ditangkap di Lamongan. Instruksikan melakukan pembalasan, yang selama ini diincar ya yang intens memberantas," jelasnya.
Siang ini Condro bertolak ke Mapolres Banyumas yang menjadi lokasi penyerangan. Ia juga berencana menjenguk dua anggotanya yang terluka akibat serangan itu. "Kondisi mau lihat, saya mau ke sana," tutup Condro. (alg/mbr)