"Begini, untuk stadion, tetap kita bangun di BMW. Itu stadion besar yang kapasitasnya di bawah sedikit Gelora Bung Karno, sehingga untuk backup Gelora Bung Karno. Rencananya sebetulnya tahun kemarin dibangun, tapi karena ada persoalan hukum, kita nggak berani. Ini kita selesaikan dulu persoalan hukumnya. Yang paling dekat itu adalah segera dibangun Lapangan Banteng ini," kata Djarot setelah meninjau Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Selasa (11/4/2017).
Djarot menjelaskan, di Lapangan Banteng nantinya akan dibangun dua lapangan, yaitu lapangan dengan rumput sintetis dan lapangan dengan rumput asli. Lapangan dengan rumput sintetis akan bisa dimanfaatkan oleh warga Jakarta hingga 24 jam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah, yang satu rumput sintetis sehingga bisa 24 jam dan kita akan kasih penerangan yang bagus di sini, sekaligus kita akan membenahi patung Pembebasan Irian Barat, terintegrasi," terangnya.
Groundbreaking renovasi Lapangan Banteng akan dilakukan pada April ini. Djarot menargetkan renovasi berlangsung selama 6 bulan.
"Kita targetkan empat sampai enam bulan sudah selesai, termasuk penerangannya," lanjut Djarot.
Untuk Persija, Djarot berharap ada regenerasi sehingga tidak bergantung pada pemain asing. Kompetisi antarklub juga harus terus digelar menggunakan Lapangan Banteng.
Selain Lapangan Banteng, Djarot menyiapkan GOR Ciracas untuk berlatih bagi Persija. Namun, menunggu rumput di GOR Ciracas bisa digunakan, Persija masih dapat berlatih di Halim, Jakarta Timur.
"Untuk sementara, menunggu Ciracas rumputnya kuat, kita ke Halim dulu sambil menunggu kuatnya rumput di Ciracas, sehingga home base kita di sana. Ini (Lapangan Banteng) juga bisa dipakai nantinya, dengan cara seperti itu, kita dukung PSSI untuk kebangkitan sepakbola Indonesia," tutup Djarot. (nth/imk)