"Tim urai ini mudah-mudahan bisa menjadi salah satu cara untuk menjawab (kemacetan), sehingga diupayakan dengan adanya tim ini masyarakat merasa aman dan nyaman," ujar Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Ermayudi kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (11/4/2017).
Total ada 30 personel polisi yang menggunakan mobil maupun motor yang akan dikirim ke titik kemacetan di Ibu Kota. Di tiap satu wilayah akan disiagakan 5 personel terdiri dari 1 orang perwira dan 4 orang bintara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: Mei Amelia/detikcom |
Ermayudi mengatakan, petugas akan melakukan rekayasa di lokasi untuk mengurai kemacetan arus lalu lintas.
"Pertama kita bantu pengaturan, minimal kalau stuck kita atur, kemudian agar masyarakat merasa lebih aman dan nyaman agar tidak terjadi tindak pidana di situ ada polisi yang bantu," sambungnya.
Tim urai dikerahkan pada sore hari mulai pukul 16.30 WIB atau saat jam pulang kerja. "(Personel diplotting) mulai jam 16.30 WIB sudah insert sampai selesai. Kalau selesai jam 20.00 WIB ya anggota mundur, karena paginya harus bekerja lagi. Fokusnya pada sore hari, karena pagi hari sudah ada tim," lanjut Ermayudi.
Penyebaran tim urai akan disesuaikan dengan kondisi kemacetan. Seperti di wilayah Matraman, Jakarta Timur; Pancoran dan Kuningan, Jakarta Selatan; depan kompleks DPR dan di titik-titik yang mengalami kemacetan parah.
"Plottingan anggota bisa berubah tergantung pengkondisian wilayah tersebut, tergantung mana yang paling macet," sebut Ermayudi.
Adanya sejumlah proyek pembangunan jalan seperti flyover Pancoran, underpass Mampang Prapatan-Kuningan membuat lajur jalan menyempit sehingga menimbulkan kemacetan. Di samping itu, volume kendaraan yang banyak juga tidak tertampung oleh jalan yang ada sehingga mengakibatkan kemacetan yang luar biasa.
(mei/fdn)












































Foto: Mei Amelia/detikcom