Sekjen MPR Ingatkan Pemimpin Harus Beretika

Sekjen MPR Ingatkan Pemimpin Harus Beretika

Niken Widya Yunita - detikNews
Selasa, 11 Apr 2017 16:59 WIB
Sekjen MPR Ingatkan Pemimpin Harus Beretika
Sekretaris Jenderal MPR Ma'ruf Cahyono (Foto: Dok. MPR)
Jakarta - Sekretaris Jenderal MPR Ma'ruf Cahyono, berbicara di depan peserta Southeast Asia Leader Summit 2017 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Ma'ruf mengingatkan pemimpin dalam bersikap.

Menurut Ma'ruf, ada tuntunan dalam menjalankan kepemimpinan yang kadang dilupakan pemimpin. Tuntunan itu yakni berdasarkan Ketetapan (Tap) MPR No VI/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.

"Tap ini masih berlaku. Isinya sangat luas. Tap ini memberi tuntunan yang luar biasa. Seorang pemimpin harus beretika," ujar Ma'ruf dalam keterangan tertulis, Selasa (11/4/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ma'ruf menambahkan, Tap tersebut mengatur pemimpin harus jujur, amanah, menjadi teladan, harus memiliki tanggungjawab, mandiri, dan memberi manfaat bagi lembaga yang dipimpinnya.

Dalam Tap MPR tersebut, etika kehidupan berbangsa dan bernegara meliputi etika sosial budaya, etika politik dan pemerintahan, etika hukum, etika ekonomi dan bisnis, etika keilmuan dan etika lingkungan. Pimpinan MPR meminta agar etika tersebut dijalankan dan membekali pemimpin.

"Ini (etika kehidupan berbangsa dan bernegara) adalah instrumen yang diciptakan negara untuk dijalankan oleh siapa pun. Dengan demikian kita mampu menghadapi kondisi krisis multidimensi dan lingkungan strategis yang bisa meruntuhkan karakter bangsa. Etika ini menjadi landasan dalam membangun kepemimpinan nasional," katanya.

Dalam forum itu Ma'ruf menjelaskan tugas MPR yang juga terkait dengan membangun kepemimpinan ke depan yaitu meneguhkan karakter bangsa melalui pemahaman Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Namun bukan berarti pemahaman generasi saat ini kurang.

"Tapi setiap masa terjadi peralihan generasi sehingga perlu terus dilakukan pemahaman ideologi negara, konstitusi, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika kepada generasi muda dan penyelenggara negara," ucap Ma'ruf dalam forum acara bertema 'Empowering Young Leaders for Better Inovative Idea Through Economic Entrepreneurship' ini.

Dalam peralihan generasi, lanjut Ma'ruf, mengedukasi Pancasila menjadi penting. Dengan memberi pemahaman itu dapat dihasilkan kepemimpinan yang berkarakter Indonesia.

Ma'ruf kemudian menjelaskan karakter kepemimpinan Indonesia. Pertama, kepemimpinan yang disinari cahaya Ilahi, Ketuhanan Yang Maha Esa. Kedua, kepemimpinan yang membawa misi kemanusiaan. Ketiga, kepemimpinan yang mengintegrasikan atau mempersatukan. Keempat, kepemimpinan yang mengimplementasikan demokratisasi. Kelima, kepemimpinan yang membawa keadilan, kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.

Ma'ruf berharap pemahaman ideologi negara dan etika ini tidak berhenti dalam aspek kognitif dan afektif tapi berlanjut ke aspek pelaksanaan. "Kalau dijalankan dengan benar maka NKRI akan tetap lestari. Di sinilah tanggung jawab generasi muda," ucap Ma'ruf. (nwy/erd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads