PSI Dukung Jokowi, Ketua PDIP: Partai Anak Muda Belum Teruji

PSI Dukung Jokowi, Ketua PDIP: Partai Anak Muda Belum Teruji

Elza Astari Retaduari - detikNews
Selasa, 11 Apr 2017 17:00 WIB
Jajaran DPP PSI saat bertemu Presiden Jokowi. Foto: Raja Juli Antoni
Jakarta - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyatakan siap mendukung Joko Widodo di Pilpres 2019 mendatang. PDIP pun menghargai semangat partai yang masih baru dan berjiwa muda itu.

"Hahaha...ini partai anak-anak muda yang butuh waktu bisa teruji. Tapi apapun itu kita beri apresiasi kepada partai dan ormas yang memberikan dukungan ke Pak Jokowi, kami memberi penghargaan," ungkap Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (11/4/2014).

PSI bersama sejumlah partai lainnya seperti Partai Perindo, Partai Idaman, dan Partai Beringin Karya (Berkarya) baru saja mendapat pengakuan dengan SK pengesahan dari Menkum HAM. Mereka juga masih harus mengikuti verifikasi partai politik untuk bisa ikut di pemilu 2019 nanti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya itu, PSI kini juga masih menunggu keputusan soal presidential treshold (ambang batas) partai politik bisa mengusung capres. Saat ini DPR dan pemerintah masih menggodoknya di Pansus RUU Penyelenggaraan Pemilu. PSI mendukung tidak adanya ambang batas, sebab sebagai partai baru, mereka akan kesulitan apabila ada syarat angka di presidential treshold.

Untuk itu PDIP menganggap langkah PSI masih terlalu cepat soal pernyataan dukungan terhadap Jokowi. Hendrawan menilai apa yang dilakukan PSI ini sebagai sebuah bentuk euforia.

"Ini kan soal verifikasi parpol masih dibahas juga di RUU Pemilu. Sekarang terlalu dini. Setiap partai memang sudah mulai berhitung, dan ada yang ingin mengusung Pak Jokowi, mereka ikut terbawa gelombang pasang di mana rakyat mengapresiasi kinerja Pak Jokowi sehingga partai-partai yang dukung Pak Jokowi ikut terdongkrak," ujar anggota Komisi XI DPR itu.

Namun sebagai partai yang menaungi Jokowi, PDIP juga merasa bersyukur banyak partai menginginkan kadernya itu di Pilpres 2019. Hanya saja keputusan akhir nantinya tetap berada di PDIP yang dipimpin Megawati Soekarnoputri tersebut.

"Saya lihat acara kongresnya PSI, kita amati. Menghadirkan politik segar, gagasan segar. Partai seperti ini perlu kita dukung. Ada semangat dan idealisme yang harus dihargai. Apalagi Grace Natalia (Ketum PSI, red) bersedia meninggalkan kariernya yang cukup tinggi untuk membina partai. Itu artinya ada idealisme," terang Hendrawan.

"Tapi nanti gong-nya tetap di PDIP, karena kami suara terbesar, kemudian juga karena tradisi akar rumput panjang, soliditas mesin partai. agar dentangan-nya lebih kuat," imbuhnya.

Sebelum PSI, sudah ada tiga partai lain yang menyatakan dukungan untuk Jokowi. Yakni Partai Golkar, PKPI, dan Partai NasDem. Hal tersebut bukan berarti tak menjadi perhatian partai, namun saat ini PDIP masih ingin fokus terlebih dulu dengan permasalahan Pilkada.

"Kami sangat pikirkan itu (dukungan kepada Jokowi untuk 2019 dari partai lain). Tapi kami lihat timing-nya sekarang belum pas. Kami sekarang ingin fokus dulu di Pilkada DKI, Pilkada 2018, ada 17 provinisi termasuk provinsi besar seperti Jabar dan Jatim," jelas Hendrawan.

"Siapa yang berhasil di Pilkada 2017 dan 2018 memiliki ruang untuk menang mengusung capres, kesempatannya akan lebih besar," sambung Wakil Ketua Fraksi PDIP DPR itu.

Sebelumnya diberitakan, jajaran DPP PSI menemui Presiden Jokowi di Istana Merdeka pagi tadi. Mereka menyatakan dukungan ke Jokowi di Pilpres 2019 mendatang.

"Bagi PSI, Presiden Jokowi adalah inspirasi bagi anak-anak muda untuk terlibat politik. Presiden Jokowi adalah buah nyata dari demokrasi di mana seorang warga biasa bisa menjadi presiden. PSI siap mendukung pak Jokowi sebagai calon presiden 2019," kata Ketua Umum PSI, Grace Natalie, Selasa (11/4). (elz/van)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads