Ahok tiba di kantor PBNU, Jalan Kramat, Jakarta Pusat, pukul 19.30 WIB, Senin (10/4/2017), setelah Djarot yang telah lebih dahulu tiba di lokasi. Keduanya kompak mengenakan kemeja batik berwarna cokelat.
Ahok dan Djarot datang didampingi Ketua Umum PPP Djan Faridz dan disambut oleh Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj. Di awal pertemuannya, Ahok-Djarot membahas singkat soal peresmian Masjid Raya KH Hasyim Ashari di Daan Mogot, Jakarta Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat berbincang, Said Aqil juga mengutarakan harapannya agar Pilkada bisa berjalan damai.
"Harapan PBNU, semoga pilkada berjalan lancar, jangan sekali-sekali agama digunakan sebagai alat politik. Masjid, vihara, klenteng seharusnya tidak boleh digunakan untuk kampanye," tutur Said Aqil.
"Substansi untuk ibadah itu nol kalau tujuannya untuk berpolitik, zero itu nilai ibadahnya," tambahnya.
Said menegaskan isi khotbah yang benar adalah yang membangun kesejahteraan, kesehatan, dan pendidikan. Tak hanya itu, dia juga mendoakan agar Ahok dan Djarot tetap sehat.
"PBNU bukan partai politik. Jadi nggak boleh dukung, percuma juga, saya bukan parpol. Mendoakan boleh. Mudah-mudahan Pak Ahok dan Pak Djarot sehat walafiat, diberi kekuatan oleh Tuhan," kata Said Aqil.
Said juga berharap DKI bisa mendapatkan pemimpin yang baik dan amanah serta memperhatikan masyarakat kecil.
"Mudah-mudahan DKI mendapatkan pemimpin yang prorakyat, terutama masyarakat miskin, kecil, yang memikirkan pendidikan dan kesejahteraan, serta bagaimana masyarakat DKI jadi potret bagi daerah lain," tutupnya. (elz/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini