Pemprov DKI Targetkan RPTRA Ada di Setiap RW

Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menargetkan adanya ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) di setiap RW se-DKI Jakarta. Salah satu upaya mewujudkan hal itu dengan menandatangani perjanjian kerja sama penyediaan fasilitas RPTRA di Pulo Gadung bersama Wahana Visi Indonesia (WVI).

"Ini merupakan salah satu upaya Pemprov DKI untuk memberikan perhatian pembangunan RPTRA di Jakarta, baik melalui APBD maupun dari pihak swasta," ujar Kepala Biro Tata Pemerintahan (Tapem) DKI Jakarta Premi Lasari yang mewakili Plt Gubernur Sumarsono pada acara yang berlangsung di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (10/4/2017).

Premi mengatakan adanya jalinan kerja sama antara Pemprov DKI dan WVI berlandaskan pada momentum untuk meningkatkan potensi yang ada di Jakarta. Dia menyebut RPTRA merupakan aset Pemprov DKI yang dia harapkan dapat berjalan sesuai rencana.

"Pemprov DKI punya komitmen untuk menyiapkan lahan pengadaan tanah guna pembangunan RPTRA. Kita punya target setiap satu RW punya satu RPTRA. Sedangkan sekarang yang tercapai masih sekitar 10 persen. Kalau hanya mengandalkan APBD saya kita nggak akan cukup, oleh karena itu kita juga meminta bantuan pihak swasta, karena ini menjadi tanggung jawab kita bersama," kata Premi.

Pemprov DKI jalin kerja sama dengan Wahana Visi Indonesia (WVI). Foto: Heldania Ultri Lubis/detikcom

Mengenai pembangunan RPTRA ini, Direktur Nasional WVI Doseba T Sinay mengatakan bahwa pembangunan akan dilakukan di Jalan Raya Bekasi Timur KM 18, Kelurahan Jatinegara Kaum, Kecamatan Pulo Gadung, Jakarta Timur. Dia menyebut akan membangun beberapa fasilitas.

"Misalnya arena bermain, sarana olahraga, sarana pendidikan, ruang terbuka hijau dan fasilitas lain yang terkait. Penyediaan fasilitas RPTRA ini juga merupakan hasil kemitraan antara WVI dan Hanwha Life Insurance Indonesia melalui program tanggung jawab sosial dunia usaha," kata Doseba.

Adapun mengenai tujuan dibangunnya fasilitas RPTRA ini, Doseba menyebutkan agar anak-anak di Jakarta yang hidup dalam kondisi lingkungan yang kumuh, dapat memiliki ruang berekreasi serta berpartisipasi serta terlindungi dari segala bentuk kekerasan. Untuk itu, dia menyebut program ini akan fokus kepada lima output (keluaran) lainnya.

"Yaitu pembangunan fasilitas dan infrastruktur yang mendukung partisipasi anak, pengembangan aktivitas positif yang melibatkan anak, keterlibatan masyarakat dan pengelola RPTRA dalam mendukung perlindungan anak, peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya peran mereka dalam penguatan RPTRA dan pengawasan kualitas program," tutur Doseba.

Rencana pembangunan ini akan diselesaikan dalam kurun waktu 3 hingga 4 bulan mendatang. Untuk fasilitas yang akan dibangun secara lebih spesifik, Premi mengatakan sedang dalam tahap pembahasan lebih lanjut. (hld/idh)