"Lulus-nggaknya tergantung dewan guru. Jadi saya kira tergantung dewan guru. Kalau tidak keterlaluan (nilainya) ya tidak (tidak lulus). Artinya, UNBK bukan faktor penentu kelulusan," ujar Sumarsono ketika ditemui di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (10/4/2017).
Sumarsono atau yang lebih akrab dipanggil Bang Soni ini mengatakan keputusan lulus atau tidaknya seorang siswa bergantung pada kesepakatan bersama. Kesepakatan itu, kata dia, dilakukan antara kepala sekolah dan dewan guru. "Karena variabelnya, di samping UNBK, ada ujian sekolah, ada perilaku, dan sebagainya. Jadi semua faktor dipertimbangkan dan disepakati bersama. Kalau nggak keterlaluan banget, nilai nol pasti naiklah, lulus," kata Sumarsono.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menekankan keputusan soal kelulusan itu lebih banyak akan bergantung pada faktor kesepakatan seperti yang dia ungkapkan. Meskipun, kata dia, tetap ada standar nilai yang digunakan. "Tapi ya kesepakatan saja. Misalnya UNBK-nya agak jeblok, ujian ulangan hariannya bagus, perilakunya bagus, semua guru sepakat, yakin orang ini bisa jadi pemimpin bangsa, punya kepemimpinan yang lain, punya keahlian yang lain, itu bisa saling menutup," tuturnya. (hld/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini