Survei yang dirilis pada Senin (10/4/2017) ini bertajuk 'Paradoks Perilaku Pemilih Pilgub DKI 2017: Adu Kuat Pemilih Rasional vs Pemilih Emosional'. Survei dilakukan oleh Median pada 1-6 April 2017 dengan 1.200 responden. Sampel dipilih secara random dengan teknik multistage random sampling. Margin of error 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Hasilnya, 44,9% pemilih menilai Ahok-Djarot mampu membenahi Jakarta, sementara 40,9% lainnya menilai Anies-Sandi-lah yang mampu. Ada 46,1% responden yang menganggap program Ahok-Djarot paling bagus. Di sisi lain, yang menilai program Anies-Sandi bagus sebanyak 39,3% responden.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun tingkat kepuasan warga berbanding terbalik dengan elektabilitas terhadap calon. Ahok-Djarot mengungguli Anies-Sandi dalam hal kepuasan kinerja, tapi dalam hal elektabilitas, Anies-Sandi balik mengungguli.
Berdasarkan survei Median, elektabilitas Anies-Sandi sebesar 49,8%, sedangkan elektabilitas Ahok-Djarot 43,5%. Sebanyak 6,7% responden tidak menjawab. Median mencatat elektabilitas Anies-Sandi naik 3,5%, sedangkan Ahok-Djarot naik 3,8% dibanding pada Februari 2017.
Median lalu menanyakan alasan responden memilih kedua pasangan tersebut. Hasilnya, ada 67,1% responden yang memilih Ahok karena alasan rasional, sedangkan 18,2% lainnya karena alasan emosional. Di sisi lain, ada 31,1% responden yang memilih Anies karena alasan rasional dan 60,4% karena alasan emosional. Alasan rasional misalnya kinerjanya terbukti dan berpengalaman, sedangkan alasan emosional antara lain tegas, peduli, seagama, dan merakyat. (imk/erd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini