"Kebijakan pemerintah dalam membangun poros maritim dunia, tentu harus didukung TNI dan stakeholder terkait. TNI AU akan mendukung sepenuhnya, salah satunya dengan membangun tol udara," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU Jemi Tri Sonjaya di Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (9/4/2017).
Untuk itu, kata Jemi, TNI AU membutuhkan beberapa unit pesawat dan helikopter angkut. Pengadaan alutsista tersebut sudah dicanangkan dalam rencana strategi (renstra) 2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk selanjutnya, terang Jemi, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Hadi Tjahjanto telah memerintahkan agar jajaran TNI AU membangun Network Centric Operation yakni, alutsista yang terintegrasi di udara, laut dan darat.
"Di mana di situ ada pesawat X, ide strategis terintegrasi pesawat tempur, kapal, alutsista angkatan darat. Sehingga informasi-informasi ini bersinergi memberikan informasi kepada jajaran yang sedang melaksanakan operasi. Nanti ada namanya Multirool Trafo Tanker, dibutuhkan juga dalam melaksanakan operasi dengan memperpanjang jangkauan operasi untuk pesawat-pesawat bisa sampai ke daerah JTE. Inilah Angkatan Udara, menjaga 3/3 wilayah Indonesia. 2/3 Wilayah laut, 1/3 wilayah darat Indonesia," jelasnya.
Jemi menambahkan, untuk mendukung tekad poros maritim dunia ini, TNI AU akan menambah kekuatan di Skadron 6 dan Skadron 8. "Nanti kita kaji lagi kalau pesawatnya sudah ada," katanya.
Sebelumnya, KSAU Hadi Tjahjanto mengatakan, dalam membangun kedaulatan negara perlu dukungan dari rakyat, termasuk mendukung terciptanya tol udara.
"Menjaga kedaulatan negara dan kelangsungan hidup suatu bangsa perlu ikut berperan aktif dengan mendukung tol udara serta bersama rakyat aspek ketahanan. Membangun angkatan udara yang modern juga butuh dana besar dan butuh bantuan politik. Sebelum mengakhiri, saya ingin menyampaikan rasa hormat dan bangga pada para sesepuh, senior, pelopor yang meletakkan landasan kokoh bagi TNI AU," kata Hadi usai peringatan HUT ke-71 TNI AU di Lanud Halim Perdanakusuma, Jaktim.
(jor/dnu)