Saat memberikan sambutan, Jokowi membahas mengenai agama dan politik. Menurutnya, agama jangan dijadikan komoditas politik.
"Jangan sampai agama dipolitisasi menjadi komoditas. Artinya bukan juga memisahkan nilai agama dalam politik. Misalnya dalam membuat kebijakan. Jika tanpa dilandasi agama, moralitas, kejujuran, pengabdian, pasti luput kebijakan itu," ujarnya, Sabtu (8/4/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Agama dan politik harus sambung, tapi konteksnya harus tepat. Jangan terus dibelokkan. Masa politik nggak boleh dihubungkan dengan agama?" ujarnya.
Sependapat dengan Jokowi, Agung Syuhada menilai agama dan politik tidak dapat dipisahkan. Namun jangan sampai agama hanya digunakan sebagai alat politik.
"Orang itu terkadang mengatasnamakan agama, tapi punya tendensi politik. Di ponpes ini kita ajari, kalau memilih pemimpin itu berdasarkan figurnya. Walaupun, maaf, partainya pakai simbol agama, tapi orangnya tidak agamis, tidak masuk dalam kriteria kami," ungkapnya. (bag/bag)