Jokowi: Agama Jangan Dijadikan Komoditas Politik

Jokowi: Agama Jangan Dijadikan Komoditas Politik

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Sabtu, 08 Apr 2017 18:24 WIB
Presiden Jokowi (Bayu Ardi Isnanto/detikcom)
Sukoharjo - Presiden Joko Widodo meresmikan Masjid Arifah Istiqomah dan gedung Selawat KH Surowijoyo di Pondok Pesantren Khalifatullah Singo Ludiro. Ponpes yang terletak di Desa Laban, Mojolaban, Sukoharjo, Jawa Tengah, itu diasuh oleh guru mengaji Jokowi, KH Agung Syuhada.

Saat memberikan sambutan, Jokowi membahas mengenai agama dan politik. Menurutnya, agama jangan dijadikan komoditas politik.

"Jangan sampai agama dipolitisasi menjadi komoditas. Artinya bukan juga memisahkan nilai agama dalam politik. Misalnya dalam membuat kebijakan. Jika tanpa dilandasi agama, moralitas, kejujuran, pengabdian, pasti luput kebijakan itu," ujarnya, Sabtu (8/4/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi berpendapat agama dan politik harus bersambungan. Namun konteks hubungan antara politik dan agama harus tepat.

"Agama dan politik harus sambung, tapi konteksnya harus tepat. Jangan terus dibelokkan. Masa politik nggak boleh dihubungkan dengan agama?" ujarnya.

Sependapat dengan Jokowi, Agung Syuhada menilai agama dan politik tidak dapat dipisahkan. Namun jangan sampai agama hanya digunakan sebagai alat politik.

"Orang itu terkadang mengatasnamakan agama, tapi punya tendensi politik. Di ponpes ini kita ajari, kalau memilih pemimpin itu berdasarkan figurnya. Walaupun, maaf, partainya pakai simbol agama, tapi orangnya tidak agamis, tidak masuk dalam kriteria kami," ungkapnya. (bag/bag)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads