"Kami berharap pada GP Ansor, mari kita sama-sama saling membangun bersinergi untuk Pilkada damai. Jangan sampai terprovokasi," kata Djarot di kantor GP Ansor, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (7/4/2017).
Djarot sempat teringat akan diskusinya dengan almarhum KH Hasyim Muzadi. Djarot mengatakan, saat itu, Hasyim menyebut ada dua ancaman besar bagi bangsa Indonesia. Ancaman pertama adalah narkoba dan kedua adalah terorisme. Karena itu, mantan Wali Kota Blitar tersebut ingin ada gerakan bersama untuk melakukan deredikalisasi demi keamanan Kota Jakarta pada masa Pilgub DKI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apalagi dengan posko-posko dari GP Ansor itu kan membuat masyarakat merasa tenang dan damai. Pilkada bukan cuma di Jakarta, tapi di seluruh Indonesia," tuturnya.
Djarot juga berpesan agar umat Islam di Jakarta tetap menjaga situasi yang aman, damai, dan sejuk. Sebab, banyak orang dari luar negeri yang belajar memahami Islam di Indonesia. Salah satu alasannya, Islam Nusantara yang diajarkan oleh Gus Dur bisa merangkul segala perbedaan yang ada di Indonesia.
"Yang harus kita renungi adalah banyak negara lain yang belajar Islam di Indonesia. Di sini bisa merangkum berbagai macam perbedaan. Kita diajarkan membangun Islam Nusantara yang rahmatan lil alamin," tuturnya.
(bis/imk)