Djarot Minta GP Ansor Tak Terprovokasi di Pilgub DKI

Djarot Minta GP Ansor Tak Terprovokasi di Pilgub DKI

Bisma Alief Laksana - detikNews
Jumat, 07 Apr 2017 19:48 WIB
Djarot di GP Ansor (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Cawagub DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta GP Ansor turut serta menjaga keamanan, kedamaian, dan kesejukan dalam Pilgub DKI 2017. Dia juga tidak mau bila GP Ansor bersama Banser-nya terpancing provokasi pihak-pihak yang ingin memecah belah warga Jakarta.

"Kami berharap pada GP Ansor, mari kita sama-sama saling membangun bersinergi untuk Pilkada damai. Jangan sampai terprovokasi," kata Djarot di kantor GP Ansor, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (7/4/2017).

Djarot sempat teringat akan diskusinya dengan almarhum KH Hasyim Muzadi. Djarot mengatakan, saat itu, Hasyim menyebut ada dua ancaman besar bagi bangsa Indonesia. Ancaman pertama adalah narkoba dan kedua adalah terorisme. Karena itu, mantan Wali Kota Blitar tersebut ingin ada gerakan bersama untuk melakukan deredikalisasi demi keamanan Kota Jakarta pada masa Pilgub DKI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya teringat diskusi saya dengan almarhum KH Hasyim Muzadi. Beliau bilang Indonesia ini ada dua ancaman besar. Pertama narkoba, kedua terorisme. Maka kita harus bersatu padu untuk melakukan deredikalisasi. Pilkada di Jakarta harus aman, damai, dan sejuk. Berikan hak penuh pada warga untuk menentukan pilihan. Jangan ada yang takut-takuti, kalo ada, yang takut itu sebenarnya yang menakut-nakuti. Jangan tertular kita jadi takut," ujar Djarot.

"Apalagi dengan posko-posko dari GP Ansor itu kan membuat masyarakat merasa tenang dan damai. Pilkada bukan cuma di Jakarta, tapi di seluruh Indonesia," tuturnya.

Djarot juga berpesan agar umat Islam di Jakarta tetap menjaga situasi yang aman, damai, dan sejuk. Sebab, banyak orang dari luar negeri yang belajar memahami Islam di Indonesia. Salah satu alasannya, Islam Nusantara yang diajarkan oleh Gus Dur bisa merangkul segala perbedaan yang ada di Indonesia.

"Yang harus kita renungi adalah banyak negara lain yang belajar Islam di Indonesia. Di sini bisa merangkum berbagai macam perbedaan. Kita diajarkan membangun Islam Nusantara yang rahmatan lil alamin," tuturnya.


(bis/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads