Ahok Tolak Usulan 'Nurul Komar' Jadi Nama Masjid Raya Jakarta

Ahok Tolak Usulan 'Nurul Komar' Jadi Nama Masjid Raya Jakarta

Bisma Alief Laksana - detikNews
Jumat, 07 Apr 2017 18:47 WIB
Ahok di GP Ansor (Bisma Alief/detikcom)
Jakarta - Cagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sudah menetapkan masjid raya Jakarta di Daan Mogot, Jakarta Barat, akan diberi nama Masjid KH Hasyim Ashari. Namun, sebelum nama tersebut disematkan, Ahok mengaku mendapat masukan untuk nama masjid itu.

Salah satu nama yang sempat diusulkan adalah Masjid Nurul Komar. Nurul Komar sendiri dalam, bahasa Indonesia, berarti cahaya bulan atau cahaya purnama. Nama tersebut buru-buru ditolak oleh Ahok. Alasannya, dia ingin menegakkan ajaran Islam yang rahmatan lil alamin.

"Ada pejabat di DKI, dia usul nama masjid raya Daan Mogot dikasih nama Nurul Komar. 'Supaya orang tahu kalau itu Bapak yang bikin, jadi cahaya purnama'. Saya bilang nggak boleh. Kita kan mau tegakkan ajaran rahmatan lil alamin. Lebih cocok (masjid raya) KH Hasyim Ashari," kata Ahok di kantor GP Ansor, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (7/4/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, Ahok menolak menamai masjid tersebut Masjid Raya Daan Mogot. Alasannya, Daan Mogot diambil dari nama seorang Betawi beragama Kristen bernama Daniel Mogot.

"Masak namanya Masjid Daan Mogot. Daan Mogot itu aslinya Daniel Mogot, orang Betawi Kristen," ucap Ahok.

"Tapi sudahlah, nggak usah malu-malu sekarang, bilang saja kita mau tegakkan Islam rahmatan lil alamin. Pengurusnya, sudah cari saja deh yang betul-betul benar," tuturnya.

Nama 'Nurul Komar' sendiri awalnya disebut oleh salah satu pengurus GP Ansor saat memperkenalkan Ahok di atas panggung. Saat memperkenalkan Ahok, pengurus tersebut menyebut nama Ahok sebagai Basuki Nurul Komar, yang dalam bahasa Indonesia berarti Basuki Tjahaja Purnama. (bis/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads