Teror Sarin Sebelum Suriah: Dari Saddam Husein sampai Serangan Tokyo

Teror Sarin Sebelum Suriah: Dari Saddam Husein sampai Serangan Tokyo

Niken Purnamasari - detikNews
Jumat, 07 Apr 2017 17:01 WIB
Foto: Ammar Abdullah/Reuters
Jakarta - Gas sarin digunakan sebagai serangan kimia yang mampu membunuh warga Kota Khan Sheikhun, Suriah. Bukan hanya kali ini sarin digunakan. Sejak Perang Dunia II, sarin telah memikat Adolf Hitler untuk digunakan dalam serangan.

Dihimpun detikcom dari berbagai sumber, sarin adalah gas saraf yang tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak berasa. Gas ini pertama kali diproduksi di Jerman pada 1938 oleh ilmuwan Gerard Schrader dan 3 orang lainnya, yakni Otto Ambros, Gerhard Ritter, dan Hans-Jurgen von der Linde.

Sebelumnya, ilmuwan yang bertanggung jawab atas proyek tersebut mengira telah gagal karena senyawa yang telah dibuat terlalu mematikan bagi hewan dan kehidupan manusia untuk digunakan dalam pertanian. Tapi hal itulah yang menarik Hitler. Pemimpin Nazi itu akhirnya mengambil alih proyek tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah 'senjata' kimia itu jadi, Hitler sangat senang, bahkan menamainya 'sarin' berdasarkan akronim ilmuwan yang memproduksinya. Namun dia tidak menggunakannya dalam peperangan karena kemampuan gasnya untuk mematikan manusia begitu dahsyat.

Penggunaan sarin untuk serangan yang mematikan tak hanya terjadi di Suriah. Sebelumnya gas saraf itu juga telah digunakan untuk membantai warga sipil di negara lain.



1. Serangan Gas Sarin di Halabja, Irak

Ribuan orang tewas di Kota Halabja, Irak, akibat serangan kimia oleh pasukan yang dipimpin oleh Saddam Hussein pada 1988. BBC melaporkan lebih dari 20 pesawat terlihat di langit Halabja yang diduga menyemprotkan gas beracun.

Menurut keterangan para ahli, bahan kimia yang disemprotkan dari pesawat tersebut terdiri dari beberapa jenis, yakni sarin, gas mustard, tabun, VX, dan kemungkinan sianida.

Serangan kimia di Halbja, Irak pada 1988. Serangan kimia di Halabja, Irak, pada 1988. (Dok. BBC)


Saat gas disemprotkan dari udara, banyak saksi melihat awan asap mengepul berwarna putih, hitam, dan kuning. Akibat serangan tersebut, banyak orang dewasa dan anak-anak terluka serta dibawa ke rumah sakit. Sekitar 75 persen korban adalah perempuan dan anak-anak.

Atas kejadian tersebut, pengadilan menjatuhkan hukuman kepada 7 terdakwa. Sedangkan Saddam Hussein dieksekusi pada 30 Desember 2006 setelah dinyatakan bersalah dalam kasus yang berbeda.


2. Serangan Gas di Damaskus Tewaskan Ribuan Orang

Serangan kimia juga pernah terjadi di Damaskus, Suriah, pada 2013. Roket dengan sejumlah gas beracun diluncurkan di wilayah Ghouta.

Serangan kimia yang menyebabkan ribuan orang tewas di Damaskus. Serangan kimia yang menyebabkan ribuan orang tewas di Damaskus. (Dok. Internet)



Sebanyak 1.400 orang, yang terdiri dari laki-laki, perempuan, dan anak-anak, tewas akibat serangan kimia tersebut.

Profesor Alexander Kekule dari Halle University mengatakan gejala pasien yang terkena serangan tersebut adalah gejala dari gas sarin.


3. Gas Sarin Teror Penumpang Kereta Bawah Tanah di Jepang

Serangan kimia menggunakan sarin tak hanya terjadi di wilayah Timur Tengah. Serangan teroris juga dilakukan oleh anggota gerakan kultus Aum Shinrikyo terhadap penumpang kereta bawah tanah di Tokyo menggunakan sarin.

Gas sarin meneror penumpang kereta bawah tanah Tokyo.Gas sarin meneror penumpang kereta bawah tanah di Tokyo. (Dok. Internet)

Ada lima serangan yang terkoordinasi dilakukan di jam sibuk. Serangan ditujukan pada kereta yang melewati Kasumihaseki dan Nagatacho. Akibatnya, 12 orang tewas dan 50 lainnya luka-luka. Sedangkan hampir 5.000 orang mengalami masalah penglihatan.

Teror Sarin Sebelum Suriah: Dari Saddam Husein Sampai Serangan TokyoFoto: Dok. Internet

Diketahui pemimpin serangan tersebut, Shoko Asahara, mengagumi Adolf Hitler. Dia terinspirasi menggunakan gas saraf yang dikembangkan pada masa Nazi.


4. Serangan Sarin di Suriah

Korban tewas akibat serangan kimia di Kota Khan Sheikhun, Suriah, bertambah menjadi 86 orang. Dari jumlah itu, 30 orang anak-anak.

Serangan kimia melanda Kota Khan Sheikhun, Provinsi Idlib, pada Selasa (4/4/2017) waktu setempat. Rezim Suriah dituding berada di balik serangan kimia yang memakan banyak korban jiwa itu, namun tudingan tersebut dibantah.

Serangan gas beracun di Suriah. Serangan gas beracun di Suriah. (Reuters)

Rekaman gambar sesudah peristiwa itu menunjukkan warga sipil, banyak di antara mereka adalah anak-anak, mengalami sesak napas dan mengeluarkan busa dari mulut.

Serangan gas beracun di Suriah.Serangan gas beracun di Suriah. (Alaa al-Yousef/CNN)

Serangan kimia ini menuai kecaman dunia internasional. Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menggelar rapat pada Rabu (5/4) waktu setempat, khusus membahas serangan kimia ini. Mereka menyusun resolusi untuk mengecam serangan mematikan yang didalangi rezim Suriah itu. (nkn/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads