HUT Ke-92 Stasiun Tanjung Priok, KAI Ajak Komunitas Bakti Sosial

HUT Ke-92 Stasiun Tanjung Priok, KAI Ajak Komunitas Bakti Sosial

Jabbar Ramdhani - detikNews
Kamis, 06 Apr 2017 17:19 WIB
Foto: Jabbar Ramdhani/detikcom
Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (KAI) memperingati hari ulang tahun (HUT) ke-92 Stasiun Tanjung Priok. Dalam rangka hal itu, pihak Daerah Operasi (Daop) I menggelar acara syukuran dan bakti sosial (baksos).

"Hari ini, kami Daop I melaksanakan serangkaian kegiatan di mana tepat pada hari ini, 6 April 2017, 92 tahun yang lalu, Stasiun Tanjung Priok ini mulai dioperasikan. Dalam rangka hal tersebut, kita lakukan baksos berupa bersih-bersih lingkungan stasiun, juga rangkaian KA yang ada di stasiun," kata Senior Manager Humas PT KAI Daop I Jakarta Suprapto di lokasi, Kamis (6/4/2017).

Ia mengatakan ada 300 orang yang tergabung dalam komunitas pencinta kereta api yang turut mengikuti kegiatan ini. Mereka berasal dari wilayah Cikampek, Bogor, Rangkasbitung, sampai Jakarta dan sekitarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suprapto sempat menceritakan sejarah singkat salah satu stasiun KA tertua di Indonesia ini. Stasiun Tanjung Priok memiliki dua periode operasional. Awalnya Pemerintahan Kolonial Belanda membangun Stasiun Tanjung Priok persis di atas dermaga Pelabuhan Tanjung Priok.

"Stasiun ini selesai dibangun oleh Departemen Pekerjaan Umum Hindia Belanda pada 1883 dan baru pada tahun 1885 diresmikan pembukaannya bersamaan dengan pembukaan Pelabuhan Tanjung Priok. Di awal pembangunannya, itu merupakan sentral perjalanan KA pada waktu itu," ujarnya.

PT KAI bersama komunitas pecinta kereta api bersih-bersih di Stasiun Tanjung PriokPT KAI bersama komunitas pencinta kereta api bersih-bersih di Stasiun Tanjung Priok. (Jabbar Ramdhani/detikcom)

Saat Pelabuhan Tanjung Priok semakin besar, pemerintah Belanda memindahkan Stasiun Tanjung Priok itu ke wilayah sekarang di Jalan Taman Stasiun Tanjung Priok, Jakut. Stasiun ini mulai beroperasi 92 tahun lalu.

"Beroperasinya untuk stasiun yang existing, periode dua ini pada 6 April 1925. Berbarengan dengan operasinya KRL untuk lintas Tanjung Priok tujuan Jatinegara," ujarnya.

Dia mengakui animo masyarakat saat ini mulai menurun untuk datang ke stasiun jika dibandingkan dengan waktu awal berdirinya. Masyarakat lebih banyak memilih singgah di Stasiun Jakarta Kota karena integrasi moda transportasi di sana lebih lengkap.

Untuk menyiasati hal ini, pihak Daop I Jakarta berencana meningkatkan fasilitas di dalam stasiun. Selain itu, juga akan menambah jadwal operasional kereta jarak sedang dan jauh.

"Dalam meningkatkan animo kembali, kita dari pihak Daop I Jakarta mulai mengoperasikan Stasiun Tanjung Priok bukan hanya untuk angkutan barang saja. Sebanyak 12 rangkaian KRL relasi Jakarta Kota-Tanjung Priok kita operasikan. Lalu juga terhitung Februari tahun ini juga dioperasikan KA lokal dari Tanjung Priok menuju Cikampek dan Purwakarta," ungkapnya. (jbr/ams)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads