Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengungkapkan prarekonstruksi itu digelar di dua tempat, yakni di Kalibata, Jaksel, dan di Menteng, Jakpus, pada Senin (3/4) sore kemarin.
"Dalam arti bahwa prarekon ini kita akan melihat di mana duduknya para tersangka ini. Kemudian posisinya di mana, kemudian saksi lain yang mengetahui seperti apa. Jadi kita untuk mengetahui seperti apa semuanya itu," jelas Argo kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (4/4/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Artinya, yang utama dari pertemuan itu adalah untuk menggulingkan pemerintah yang sah, di situ dengan menduduki gedung DPR, itu yang pertama. Itu baru perencanaan," jelas Argo.
Argo menyebut, dalam pertemuan-pertemuan itu, para tersangka membicarakan masalah pendanaan Rp 3 miliar untuk berbuat makar. Itu pun baru perencanaan.
"Iya, baru perencanaan, dibicarakan dalam pertemuan tersebut," ungkapnya.
Selain itu, para tersangka membicarakan masalah teknis dalam aksi tersebut, mulai dari menggerudug gedung DPR dengan cara menabrakkan kendaraan ke pagar gedung DPR dan menduduki gedung DPR dengan masuk lewat gorong-gorong.
Saat ini polisi masih menahan Al-Khaththath dan empat tersangka lainnya, yakni Zainudin Arsyad, Irwansyah, Veddrik alias Diko, dan Ma'rad Said alias Andre, di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok. (mei/fdn)